Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Senin, 12 Agustus 2019

Apalem: Guru Malas Tugas Ditindak

Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Aru
Kepulauan Aru, SNN.com - Pendidikan di pesisir Pulau Aru bisa dibilang daIam kondisi “Hidup Segan, Mati Tak Mau." Pasalnya, sekolah yang seharusnya menjadi tempat pendidikan generasi masa depan bangsa ini, justru tidak berjalan dengan baik lantaran oknum kepala sekolah dan oknum guru sering meninggalkan tugas berbulan-bulan.

Seperti fakta yang terjadi di Kecamatan Aru Utara Marlasi dan Kecamatan Aru Utara Timur Batulei. Pantauan media ini beberapa pekan Ialu, pelaksanaan proses belajar mengajar di beberapa Sekolah Dasar (SD) sepertinya mati suri karena proses belajar mengajar diambil alih oleh tenaga guru honorer.

Ketika ditanya ke Warga, mereka mengaku proses belajar mengajar terpaksa diambil alih para tenaga guru honorer lantaran kepala sekolah maupun guru di sana sering meninggalkan tempat tugas berbulan-bulan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru Jusup Apalem yang dikonfetmasi di ruang ketjanya, Sabtu (4/8), pihaknya mengatakan, masalah pendidikan bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah daerah tetapi juga menjadi tanggungjawab semua pihak.

Oleh sebab itu, semua stokholder dan masyarakat harus turut peduli terhadap masalah kemajuan dunia pendidikan di daerah ini.

Terkait keluhan-keluhan masyarakat khususnya di pedesaan terkait guru maupun kepala sekolah yang sering meninggalkan tugas berbulan-bulan sudah kami panggil dan kami lakukan pembinaan bahkan penegakan disiplin sesuai Petaturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.”kata Apalem.

Lanjut kata Apalem, disisi Iain kelemahan kesenjangan ini harus kita juiur mungkin karena masalah pengawasan. Kita punya jumlah tenaga pengawas yang direkrut dan diberikan tanggung jawab untuk melakukan kegiatan pengawasan dan pembinaan baik terhadap kepala sekolah maupun guru jumlahnya sangat terbatas.

Kemudian luas wilayah geografis Kepulauan Aru yang sangat terbuka dengan kondisi pulau-pulau dengan jumlah desa dan jumlah satuan pendidikan yang cukup banyak seperti SD. SD yang tersebar di Kepulauan Aru ada 140.

Nah, untuk saat ini, kita sementara persiapan pergantian pengawas. Namun perekrutan pengawas sekarang sangat terikat dengan aturan formal yang harus dipenuhi sehingga untuk mendapatkan tenaga pengawas itu tidak mudah sehingga agak sedikit menyulikan kita untuk bagaimana bisa mendapatkan tenaga pengawas pengganti.

Langkah-langkah yang akan kita Iakukan kedepan ini sudah kami konfermasikan dan pa Bupati sendiri telah memberikan arahan untuk segera kita Iakukan yaitu melakukan langkah rasionalisasi penyebaran guru ke seluruh wilayah sesuai tuntutan sonasi pendidikan.

Dan kemarin dalam percakan dengan pa Bupati, Bupati sudah seragam dengan kami untuk segera kami siapkan peta persebaran untuk guru.
Ini kalau berhasil maka kita berharap guru dikota yang mungkin jumlahnya masih sedikit banyak itu kita bisa tugaskan ke desa-desa untuk memenuhi kebutuhan guru disana.

“Ini kemudian mungkin nanti ada sedikit ramai karena pasti teqadi mutasi besarbesaran khusus di kalangan guru. Mengapa itu kita Iakukan karena sesuai kondisi ril kita didesa.”jelasnya.

Lebih lanjut diakui bahwa, sudah banyak guru yang sudah kita usulkan untuk kita mutasikan untuk memenuhi kebutuhan guru di desa namun belum bisa terealisasi karena pertimbangan kondisi pembiayaan.

Paling tidak kalau aparatur kita mutasaikan mereka iuga harus difasilitasi dengan biaya mutasi . Nah tapi kita kemudian akan melakukan langkah rasonalisasi guru dengan memutasikan sangat banyak guru maka kita harus kordinasikan dengan BKD tetapi juga sekretaris daerah sehingga biaya atau anggaran untuk mutasi itu bisa dicapai.

Reporter : Nus Yerusa
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"