Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Jumat, 09 Agustus 2019

Dikeroyok, Diancam dan Dianiaya, Sarmo laporkan 3 warga Dusun Puter ke Polsek Kembangbahu Lamongan

Lamongan, SNN.com - Dikeroyok sejumlah orang , di ancam dan dianiaya, Sriadi alias Sarmo (42) warga Dusun Tempuran Desa Puter Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan Provinsi  Jawa Timur melaporkan apa yang menimpa dirinya ke Polsek Kecamatan Kembangbahu,Minggu (04/08/2019) siang.

Bermula sewaktu Korban Sarmo diajak Bakir ke acara makan-makan di rumah Nursanto di Dusun Puter Desa Puter Kecamatan Kembangbahu Lamongan, Sabtu malam (03/08/2019) sekira pukul 22.00 WIB, pada saat Sarmo baru saja menikmati makan bersama teman-temannya, tiba-tiba didatangi segerombolan  warga Dusun Puter  yang kemudian mengusir mereka untuk segera pulang, Sarmo pun berpamitan pulang kepada warga, kira-kira 20 meter berkendara  dari rumah Nursanto, tiba-tiba sejumlah warga berusaha menghentikan laju motornya, dengan tetap mengucap permisi “ Amit Nuwun Sewu” kepada  warga yang menghadangnya, tiba-tiba Sarmo merasakan pukulan keras di punggung bagian kiri, merasa kesakitan Sarmo mengaduh “aduh” dan sontak menengok kebelakang mendapati seorang warga yang diketahuinya bernama Suhar  alias Manap berdiri tepat dibelakangnya, bersamaan dengan itu lengan kaos bagian kiri Sarmo ditarik hingga robek oleh seorang warga yang diketahui bernama Senen alias Negro dengan mengucap ancaman “ngomong opo koen, tak pateni, tak pateni”  dan seorang warga lagi yang dikenal dengan sebutan Bagong bersama mereka, hingga seorang warga disana datang melerai tindak peganiayaan itu. Kejadian ini disaksikan  juga oleh  2 orang teman korban DM dan YY yang sama-sama mendatangi acara makan-makan di Rumah Nursanto.

Tidak terima dengan perlakuan 3 orang warga Dusun Puter tersebut, dan melihat punggung bagian kiri memar bekas pukulan malam itu, keesokan harinya,Minggu (04/08) sekira pukul 12.30 siang, Sarmo dengan diantar teman-temannya melaporkan tindak penganiayaan terhadap dirinya kepada Polsek Kecamatan Kembangbahu.

“awal mulanya saya kan di ajak pak Bakir ke acara makan-makan di rumah saudaranya Nursanto di Dusun Puter, masuk ke rumah Pak Nursanto dikasih makan, belum sempat makan,  tiba-tiba didatangi beberapa warga Puter, terus kita semua disuruh pulang, karena takut saya sama pak Bakir pamit sama warga disitu, dijalan sudah banyak orang, padahal saya lewat dengan baik-baik saya ngomong “ Amit, Nuwun Sewu” kok tiba-tiba gak tau kenapa ada yang mukul  punggung saya, karena kaget saya langsung lihat ke belakang ada Manap, karena merasa sakit saya ngucap “Aduh” tapi kok orang-orang itu malah bicara “ Ngomong opo koen, tak pateni, tak pateni” orang itu saya kenal namanya Senen alias Negro sama narik-narik kaosku sampek robek ,satu orang yang saya lihat lagi itu Bagong ikut bantu Negro , dengar omongan begitu ya saya takut, saya gak tau alasannya, dipukul pake apa, tapi rasane nyeri di punggung sebelah kiri sampek memar, Posisi Pak Bakir didepan bonceng saya, mau jalan takut jatuh kan ditarik-tarik jadi gak berani, itu didepan orang banyak, saya gak mungkin bisa mengenali mereka satu persatu, yang saya lihat 3 orang itu, Manap, Negro sama Bagong,  sampai ada satu warga yang datang melerai baru kita bisa pulang ” Jelas Sarmo.


Sementara pihak polsek Kembangbahu saat ditemui awak media (04/08) enggan dimintai keterangan, karena masih dalam tahap penyidikan dan meminta untuk langsung konfirmasi ke humas setelah besok kasus dilaporkan ke Polres Lamongan.

Menurut keterangan Sarmo, Kanit Polsek setempat bersama dengan Kepala Dusun Tempuran, mendatangi rumahnya di Dusun Tempuran, Senin sore (05/08) sekira pukul 16.00 WIB dengan maksud meminta  Sarmo untuk  datang ke Polsek untuk bertemu dengan pelaku.

“ Pak Kanit bersama Pak Kepala Dusun sempat datang kerumah saya, bermaksut memanggil saya untuk datang ke Polsek malam ini juga selepas maghrib untuk dilakukan mediasi dengan pelaku untuk damai, tapi saya tidak dapat memenuhi panggilan karena saya sedang dalam keadaan sakit “ Ujar Sarmo.

Selanjutnya pada selasa (06/08), Sarmo mendapat surat panggilan dari PJ Kades Desa Puter untuk datang ke Balai Desa Puter  pada Rabu (07/08) pukul 12.00 WIB, terkait mediasi permasalahan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya, namun sekali lagi Sarmo tidak dapat memenuhi panggilan karena masih belum pulih dari sakitnya.

“saya berharap akan terus diproses secara hukum, saya minta keadilan, minta perlindungan dari penegak hukum, pelaku dihukum agar jera, saya tidak ingin berdamai, kalau kasus saya tidak diproses-proses, hasilnya ngambang, ya saya lanjut ke Polres Lamongan, ini kan negara hukum” tegasnya.

Reporter : Ida DR
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"