Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 17 Agustus 2019

Tanggap Bencana Kekeringan, BPBD Lamongan Siap Menyalurkan Bantuan Air Bersih ke Sejumlah Desa di wilayah Lamongan

Lamongan, SNN.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur giat melaksanakan program Bupati dalam penanganan Krisis air bersih yang melanda sejumlah wilayah desa di Kabupaten Lamongan

Dalam hal ini, Muhammad Muslimin,SH.MM selaku Kasi Tanggap Darurat menjelaskan bahwa BPBD Lamongan sudah melakukan persiapan sejak awal, sejak adanya informasi terkait dengan cuaca dan kondisi kekeringan dari BMKG di awal bulan juli.

“kita sudah mulai persiapan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana dan beberapa armada telah dipersiapkan,  untuk melaksanakan tugas ini kita juga melakukan suatu pemetaan dimana wilayah di Kabupaten Lamongan yang rawan terjadi kekurangan air bersih, jadi untuk pemetaan kami kemarin tidak beda jauh dengan tahun 2018 lalu dimana potensi-potensi  yang akan terjadi kekeringan berdampak pada wilayah-wilayah terutama wilayah selatan termasuk Kecamatan Modo, Bluluk, Kembangbahu, Sugio, Babat itu berpotensi sekali,”jelas Muslimin, Jumat (16/08/2019).

Menurut Muslimin, puncak musim kemarau awal bulan Agustus sampai bulan Oktober 2019, untuk sementara masih  ada 5 kecamatan dengan 8 desa,tujuh desa sudah dilakukan droping, satu minggu sekali BPBD mengirim di 7 desa, dari 8 desa yang satu yaitu Desa Medalem untuk sementara belum kekurangan air karena ada beberapa sumber air yang masih bisa dimanfaatkan masyarakat setempat.

“Dari masing-masing desa mungkin masih ada sumber air baik sumur gali maupun waduk atau embung , untuk embungnya rata-rata sudah kering cuma ada beberapa telaga yang masih ada, seperti di daerah Kembangbahu, cuma layak tidaknya ini, saya kira tidak layak karena airnya berwarna, oleh karena itu mungkin sewaktu-waktu  membutuhkan bantuan air bersih dari BPBD, kita sudah siap,” Ujarnya.

Muslimin mengatakan bahwa untuk tahun 2019 ini, semenjak tahun 2000 ini BPBD sudah mempersiapkan, kemungkinan ada beberapa desa yang membutuhkan prasarana-prasarana baik tandon profil tank maupun perdibaan  yang nanti 2020 BPBD  mencoba berkoordinasi dengan BNPB  untuk membantu sarana dan prasarana di daerah Lamongan yang mengalami kekurangan air bersih.

“untuk sementara sudah ada beberapa kecamatan yang sudah mengirim data sapras air bersih ke BPBD dengan harapan nanti kita akan melanjutkan ke BNPB , untuk sementara 8 kecamatan yang saya rujuk agar melakukan pendataan desa-desa mana yang membutuhkan sarana prasarana air bersih masih ada 3 kecamatan yang masuk, termasuk sukodadi sugio dan modo,”ungkapnya.

“sesuai dengan kebutuhan kita tidak akan membatasi, dimana desa nanti katakan  4 tangki cukup 7 hari maka 7 hari kedepan akan kita drop lagi, satu contoh seperti Desa Sumberagung Modo, kemudian Sari rejo dimana masyarakat masih membutuhkan bantuan air bersih, BPBD siap, karena ini program dari pak Bupati kita hanya melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok fungsi daripada BPBD ” pungkasnya.

“Harapan BPBD mungkin dari OPD yang lain yang terkait dengan penanggulangan bencana ini, harapan BPBD harus ada suatu sinkronasi terhadap bagaimana untuk mencari solusi yang terbaik agar tidak terjadi seperti tahun ini,dan langkah-langkah mungkin ada pembangunan embung, pengerukan waduk yang dangkal, atau pengerukan embung yang harus kita normalisasi,”ungkapnya.

Sebagai informasi untuk masyarakat,syaratnya untuk mengajukan bantuan air bersih dengan mengajukan surat lewat Kepala Desa melalui Camat kirim ke Bupati,cukup dengan tembusan ke BPBD saja, BPBD sudah bisa rekomendasi, bisa diterima,dan yang berkaitan dengan persiapan antar ke desa, apabila desa tidak ada tempat atau tandon air, BPBD siap untuk membantu  menyiapkan terpal juga jurigen sebagai tandon untuk menampung air yang akan di kirim.

 “Surat permintaan bantuan diterima, BPBD langsung turun tidak menunggu terlalu lama, dengan menghubungi terlebih dahulu Kades, untuk memberitahu kondisi desa, menyiapkan tempat untuk menampung air bersih yang dikirim dari BPBD, apabila tempatnya tidak siap atau tidak ada tandon di desa maka BPBD siap dengan sarana dan prasarana pengadaan tandon air,” jelas Muslimin.

 “Kendala bagi BPBD tempatnya tidak siap sarana dan prasarana untuk menampung air tidak ada tandon air, soal medan jalan yang terkadang  sulit kita lalui itu sudah biasa, selama 4 tahun BPBD menyalurkan bantuan ke desa-desa yang jauh jalan berkelok-kelok tidak ada masalah, kita tidak meminta apa-apa, tapi kita hanya butuh kesiapan tempat untuk menampung air yang kita kirim, biar kita bisa beberapa kali kirim air, kita siap, karena kita tidak fokus satu desa saja,agar kita bisa kirim bantuan beberapa kali juga bisa melayani desa-desa lainnya, kalau tidak ada tempat akhirnya kita mengecer, padahal  1 tangki cukup banyak airnya, menunggu lama dan menyita waktu, bahkan pernah sampai larut malam kirim bantuan ke desa-desa lainnya, minim sehari ada 8 desa, kita turunkan 4 armada, kalau butuhnya pagi, pagi itu juga kita kirim dan pagi itu juga harus kita persiapan tandon air di desa,”ungkapnya.

Sementara program bupati yang menekankan pada penanggulangan kekeringan dengan penyaluran bantuan air bersih untuk masyarakat Lamongan, BPBD berupaya untuk melaksanakan tugas dari Bupati, sesuai himbauannya jangan sampai masyarakat Lamongan kekurangan air bersih, maka diharapkan Kepala Desa dan Camat cepat tanggap harus segera mengajukan permintaan masyarakat yang membutuhkan air bersih.

Reporter : Ida DR
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"