Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Senin, 19 Agustus 2019

Giat sosialisasi, Lamongan Owl Community (LOC) Berupaya merubah Anggapan Negatif Masyarakat Lamongan Akan Mitos Burung Hantu

Lamongan, SNN.com - Komunitas Burung Hantu Lamongan atau Lamongan Owl Community (LOC) giat mengadakan sosialisasi kepada Masyarakat Lamongan terkait Pengenalan Burung Hantu di Alun-Alun Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur

“Kegiatan Lamongan Owl Community kita gathering, sharing seputar burung hantu, kadang kita juga di undang ke desa untuk konsultasi terkait masalah hama di area persawahan”.Ujar Putra Jullio, Ketua LOC, saat di temui awak media, Sabtu malam (17/08/2019).

“Untuk burung hantu sebetulnya sama dari sisi perawatannya, cuma dia memang lebih agresif lebih gampang stres daripada kita pelihara kucing atau anjing , kalau troublenya mungkin sama kita pelihara burung atau unggas lainnya, bisa terkena tetelo atau flu burung pasti juga, dia pemakan daging segar jadi bisa anak ayam, anak tikus intinya dia pemakan daging atau carnivora,” jelasnya.


Sedangkan untuk kegiatan di alun-alun, menurut Putra hanya sekedar sosialisasi kepada masyarakat seputar burung hantu, perawatannya dan sebagainya.

“pengenalan saja, karena ada juga  masyarakat yang dari dulu mempercayai mitos burung hantu yang lumayan tinggi seperti  di Lamongan sendiri tingkat akan mitos burung hantu juga masih lumayan kental, khususnya di daerah pedalamannya, ada juga terkait perburuannya, orang tidak tahu kan kadang di tembak, burung-burung hantu Ini dapatnya juga dari pedagang habis tangkap, juga dari penadah, ada dari bekas buruan ada yang terluka juga tetap kita adopsi,”Ujarnya.

Putra mengungkapkan, untuk jenis di Indonesia ada 52 jenis, dari ukuran kecil, medium sampai yang besar, sedangkan kalau di Lamongan ada Celepuk (Javan Scoops Owl), Barn Owl/Tyto Alba/Serak Jawa yang masyarakat dilamongan menyebutnya sebagai Dares, Oriental Bay Owl (Obay), Buffy Fish Owl (Bubo Ketupa Ketupu), Strix Seloputo, Barred Eagle Owl/Beluk Jampuk (Bubo Sumatranus)

Harapanny semoga di lamongan masyarakat lebih sadar akan satwa termasuk burung hantu, karena burung hantu merupakan hewan carnivora yang mirip dengan Elang, sedang diindonesia sendiri Elang memang sudah langka, Putra berharap pengenalan burung hantu ini agar tidak jadi apa yang dianggap negatif dimasyarakat, dan komunitas berusaha meluruskan.


“Untuk pemerintah masih aman-aman saja kalau kita pelihara, karena dia statusnya masih konservasi jadi komunitas pun inginnya ada undang-undang untuk pengembangan burung hantu, jadi pemerintah mendukung kegiatan juga, tanggal 25 Agustus 2019, kita mengundang keluarga petani untuk sosialisasi terkait masalah hama tikus di areal persawahan, 1 pasang burung hantu buat jaga 2 Hektar area persawahan dalam satu tahun manfaatnya bisa memakan hama tikus 1.200 ekor, kendalanya juga masyarakat  ada yang masih percaya  mitos negatif dengan burung hantu orang jadi gak berani, jadi kita yang ambil, untuk perburuan hal yang sulit ditangani juga kita komunitas baru berupaya untuk ke perkembangbiakannya, untuk perlindungan pada satwa yang berstatus langka, memang sudah ada surat-suratnya, sedangkan pada burung hantu ini sendiri kita komunitas LOC dan juga komunitas burung hantu Indonesia (KBHI) masih berupaya untuk melengkapi berkas-berkas yang ada, sebelum satwa burung hantu dikategorikan menjadi langka karena makin banyaknya perburuan liar, pemeliharaan tanpa ada upaya pengembang biakan. pengeluaran surat untuk satwa yang memang langka itu dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang menangani di indonesia. Dan ini kadang pun para pengurus Komunitas Burung Hantu Indonesia (KBHI) juga masih sering ke kantor pusat Jakarta terkait urusan satwa ini, di Lamongan sendiri ada banyak komunitas satwa seperti Reptil, Musang, Kucing, Anjing, kalau Komunitas burung hantu baru satu-satunya aja kita (LOC) yang ada di Lamongan,” pungkasnya.

Reporter : Ida DR
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"