Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 07 Februari 2020

Peraturan Menteri Pertanian Di Keluarkan, Rakyat Petani Tambak Lamongan Bergejolak

Lamongan, SNN.com - Peraturan menteri pertanian terkait penghapusan subsidi pupuk untuk sektor perikanan budidaya berdampak pada bergejolaknya masyarakat petani khususnya para petani tambak tradisional Lamongan untuk menyuarakan aspirasi menuntut di revisinya permentan No. 1 tahun 2020 yang dirasa tidak berpihak pada petani tambak tradisional.

Ribuan massa petani dari 8 Kecamatan di Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur mendatangi gedung DPRD Kabupaten Lamongan dan memaksa Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur untuk turut serta longmarch bersama para petani tambak menuju Gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk menemui Bupati Lamongan Fadeli, SH,.MM. Kamis (06/02/2020).

“demo tentang pupuk karena para petani tambak khususnya di Lamongan ini adalah para petani tambak air tawar  yang sangat membutuhkan dengan adanya pupuk itu, kalau dicabut tentang subsidi pupuk otomatis sama dengan membunuh masyarakat Lamongan, khususnya petani tambak yang selama ini banyak yang menggunakan pupuk jadi minta disamakan antara pencabutan terkait peraturan menteri pertanian no. 1 tahun 2020, ”jelas Karjani salah seorang petani tambak berasal dari Kecamatan KarangBinangun kepada awak media Sorot Nuswantoro News.

Menurut Karjani selama ini para petani sangat kesulitan menyikapinya, maka para petani kembalikan pada pemerintah terkait kebijakan mereka yang ingin membunuh rakyat Lamongan atau petani tambak air tawar.

“Permentannya ini harus dicabut tentang permentan no. 1 itu, sekitar 50% hanya cukup untuk sementara ini sangat sulit, artinya selebihnya cuma dibutuhkan untuk petani padi, sementara di Lamongan utara itu adalah petani tambak semua, kalau kami dipaksa untuk menanam padi pada saat ini sangat tidak mungkin karena airnya terlalu tinggi, jadi saya mohon untuk kebijakan  pemerintah khususnya tentang pupuk untuk petani tambak air tawar tetap ada subsidi seperti  halnya petani padi, saya dari wilayah kecamatan KarangBinangun mayoritas petani tambak, khususnya masyarakat KarangBinangun hanya 10%  yang menanam padi untuk saat ini, karena itu wilayah dataran yg tinggi tapi yang lainnya itu petani tambak semua, ”ungkapnya.

“betul, kami tetap turun dan mungkin sampai tuntutan kami dipenuhi pemerintah, ”tukasnya.


Pada kesempatan ini Bupati lamongan Fadeli mempersilahkan dan  meminta beberapa petani tambak sebagai perwakilan dari 8 kecamatan yaitu Glagah, Deket, Karangbinangun, Sukodadi, Paciran, Karanggeneng, Kalitengah, Turi untuk mengadakan audensi kepada Bupati Fadeli di dalam gedung.
Dengan didampingi Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur, Sekretaris Daerah Lamongan, Dr. Yuhronur Efendi, MBA, Kapolres Lamongan, beserta Kepala Dinas Pertanian, Bupati Fadeli menerima audensi petani di ruang pertemuan gedung pemkab lamongan, Bupati mengapresiasi aksi yang dilakukan para petani tambak, menurutnya hal ini merupakan moment yang tepat, bagaimanapun juga Bupati menyampaikan bahwa dirinya telah berupaya dengan mengirim surat kepada menteri pertanian dan KKP sejak tanggal 15 Januari yang lalu, bahkan mengirim surat kepada Presiden RI terkait permentan No.1 tahun 2020 yang memberatkan masyarakat petani tambak Lamongan yang sangat membutuhkan pupuk bersubsidi dalam waktu secepatnya.

Seusai audensi yang dilakukan di ruang pertemuan tersebut, Bupati diminta Koordinator aksi Muhammad Yusuf untuk menyampaikan jawabannya di depan ribuan petani tambak yang sempat memanas tidak sabar menunggu di depan gedung pemkab Lamongan.

“Saya selaku bupati untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan para petani-petani tambak di Kabupaten Lamongan, sudah kami koordinasikan sudah kami upayakan sejak tanggal 15 Januari yang lalu, sudah kami sampaikan ke kementrian bahkan saya sudah mengutus pejabat kami ke kementrian mulai hari senin selasa dan rabu kemarin di Jakarta dan memang sementara ini masih di proses, sehingga kemarinpun hari rabu kami juga telah mengirim surat pada bapak presiden Republik Indonesia saya juga minta dengan tembusan menteri pertanian dan juga menteri KKP yang mengurusi tambak-tambak di Indonesia khususnya di Kabupaten Lamongan, ”jelasnya kepada seluruh petani tambak.

“ intinya saya minta dipercepat kebutuhan pupuk dan ini akan terus hari ini akan saya sampaikan ke pemerintah pusat untuk secepatnya merevisi atau mengganti atau untuk memberikan jatah khusus untuk petambak-petambak yang ada di Kabupaten Lamongan, oleh karena itu terus silahkan dikawal sampai ini terpenuhi dari pemerintah pusat, ”tambahnya.


Dalam hal ini Kapolres Lamongan AKBP Harun, S.I.K. SH turut menjawab dalam audensi petani tersebut, apa yang ditakutkan masyarakat petani Lamongan apabila dianggap melanggar hukum ketika mereka membeli pupuk yang benar-benar mereka butuhkan.

“kalau memang seperti itu, tolong nanti benar-benar di data, bahwasannya itu kan untuk kebutuhan yang sangat perlu, untuk yang benar-benar perlu, untuk permentan belum ada perubahan belum ada revisinya masih evaluasi, nanti akan kita koordinasikan dengan pihak terkait kebutuhan pokok, kalau memang sangat perlu nanti disampaikan, kami akan melakukan pengawasan saja, tapi benar-benar untuk kebutuhan pokok, begini untuk tidak ditangkap bagaimana? Silahkan di komunikasikan, ”Ujarnya.

Sementara  Muhammad Yusuf selaku koordinasi aksi juga menyikapi jawaban Bupati Lamongan bahwa karena kita dibawah itu kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi dan petani tambak kali ini di anggap anak tiri bahkan anak haram yang tidak boleh menggunakan pupuk subsidi.

“ kita datang kesini menuntut keseriusan pemerintah Kabupaten Lamongan, bagaimana memperjuangkan petani tambak di Lamongan yang memang realitasnya sangat membutuhkan adanya pupuk, karena Lamongan adalah tambak-tambak air tawar yang beda perlakuannya dengan tambak yang lain, ”ungkapnya.


Menurutnya ada 8 kecamatan yang terdampak atas aturan ini dan mencoba untuk meminta Bupati agar mengawal ini untuk pencabutan peraturan menteri yang sangat mensengsarakan bagi petani, sedangkan hasil audensi tadi, Bupati menyampaikan upaya yang sudah dilakukan, tapi upaya yang sudah dilakukan tadi memang belum ada tindak lanjut dibawah seperti apa, sebatas upaya dan hari ini petani memang butuh pupuk.

“ pupuk itu harus ada hari ini, bagaimana cara mendapatkannya dan kita belum ada solusi, dan kita akan datang lagi dan terus mengawal, ”tukasnya.

Reporter : Ida
Editor     : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"