Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 11 Juli 2020

Proyeksi Imunitas Tanah dan Tanaman Dalam Kemerdekaan Kita

Oleh :Aris Nugroho
SNN.com - Potensi alam di masa kekinian sungguh luar biasa baik itu potensi kebaikan dan juga keburukannya. Bisa di bayangkan isi sepenuhnya di berikan kepada manusia oleh sang Khaliq sedang orientasi penggunaanya oleh manusia seolah tak termanajemen dengan baik dan berkah.

Bisa di lihat sekarang saat terjadi pembalasan atas mutan backter di atas bumi ini yang notabene menyerang manusia sebagai sang subyek atau bahkan sebagai bos atas hewan,tanaman dan tanah di muka bumi ini. Mirip sekali sebagai wujud konspirasi pembalasan atas ekosistem yang melibatkan mahlug tak sempurna yaitu tanaman baik micro atau macro,hewan baik micro atau macro dan habitat pendukungnya. Sehingga seolah dengan sadar manusia memutuskan sebuah konsep rantai makanan antara mahlug hidup yang ada di dunia ini.

Tengoklah saat erwinia backter masuk di 2013 dan begitu gila serangan terhadap tanaman .
Pohon pisang di habiskannya ,sainsivera di musnahkannya dan lain sebagainya dan di lanjutkan serangan tanaman sawit di hajarnya sehingga menimbulkan kerugian yang sangat besar.
Seolah itu pertanda bahwa akibat pemutusan sistem siklus akan mengakibatkan sebuah pembalasan.

Hingga di dekade 2014 ke atas munculah serangan serangan dari bakterian dan jamur yang sudah berevolusi secara mutan dan mengakibatkan banyak sekali kasus di lahan pertanian dan pelajaran apa yang bisa di ambil atas kasus di atas ? Sebuah manajemen alam yang sudah kita rubah berdasar kepentingan manusia dan keserakahan atas pribadi yang bernama sang bos tadi.

Seolah sudah mengantri di tahun tahun berikutnya akan ada serangan bakteri yang bermutasi dan bahkan menunggu antrian kapan akan menyerang dan manusia tetap pada pendirian yanh sombong bahwa sebagai mahlug sempurna tentunya akan mengalahkan sang alam.

Kealpaan yang sudah terjadi di tahun tahun sebelumnya menjadikan apa yang di konsumsi manusia menjadi bahan yang bisa memutasi organ organ dalam tubuh kita. Tubuh seolah menjadi bagian dari serangan mutan bakteri yang berawal dari tanah tersebut sehingga semua tubuh manusia akan menjadi calon tempat hidup yang baru bagi para mutan bakteri tersebut.

Contoh yang paling nyata adalah saat sekarang jarang manusia berumur panjang yang di akibatkan budaya konsumsi instan dan di mulai dari budaya makan makanan instan. Secara tidak langsung tubuh manusia akan tercipta permutasian baik secara dini atau permanity. Bisa di bayangkan jika tubuh manusia akan bisa di mainkan dari remote kontrol dari asupan makanan tersebut dari sifat dan karakter manusia yang memang mau mudahnya saja. Bayang pula jika suatu ketika umur 40 tahun menjadi umur tua bagi kalangan generasi selanjutnya..... pernahk ah anda renungkan??
Itulah akibat menkonsumsi makanan hasil dari rekayasa genetika dan asupan hasil mutasi lainnya.

Hanpir semua akan berujung pada merosotnya kemandirian ketahanan yang terbagi dalam:
1.Ketahanan pangan
2.Ketahanan pendapatan
3.Ketahanan kwalitas tubuh manusia.

Sehingga jika di gabungkan ketiganya maka berujung pada imunitas internal dan eksternal manusia.
Sistem di negara kita masih belum mengena terhadap masyatakatnya sehingga terlalu banyak kesenjangan dan perbedaan di ranah akar rumput yang memang terlalu simple dan mudah dalam orientasi pemahamannya.

Dan suatu ketika saat manusia mulai menunjukan kelemahannya maka terjadilah serangan dari mutan bakter tersebut dan dalam bentuk virus yang notabene setengah hidup dan mati terhadap manusia.
Penyerangannya begitu sistematis dan terorganisir sehingga menguasai sistem dalam sebuah tubuh manusia yaitu sistem kekebalan.

Inkubasi hanyalah sebuah formalitas dan yang paling utama adalah penyerangan yang mengena sistem utama dalam tubuh manusia tersebut sehingga strategi pandemik oleh mutan backter tersebut sungguh luar biasa dalam cara menyerangnya.

Banyak sekali kasus pandemik di dunia ini baik dari ebola,mers dan sars yang memberikan sebuah pelajaran bahwa harusnya ada konsep rehabilitasi alam yang menyangkut tanah ,air dan isinya tak terkecuali tanaman ,hewan dan mahluq microorganisme. Seolah terlena oleh sebuah sistem kesombongan manusia maka semua hanya angin lalu dan cerita konyol saja jika ada yang mau bercerita tentang kekurangan manusia

Tiba saatnya sekarang serangan pamdemik yang lebih luar biasa di bandingkan sebelumnya dan hampir seantero dumia kena imbasnya dan berpotensi mematikan ekonomi negara tak terkecuali negeri tercinta kita indonesia..

Saya, anda kamu dan kalian terkena semuanya.

Saatnya sekaranglah konsep sedekah harus di lakukan .
Pertama tama adalah sedekah bumi atau tanah sebagai tempat pijakan kita hidup di atas bumi.
Berikan sedekah katalis terhadap bumi sebagai penambah nilai tukar kation tanah terhadap grafirasi bumi  dan kuatkan sistem fisika tubuh kita dalam menjaga keseimbangan tubuh kita yaitu konsumsi sehat sedekah katalis memberikan ruang terciptanya karbon bumi dalam bentuk partikel,gas dan cair untuk melalukan konsep kimia tanah sehingga pengikatan nitrogen dan penguraian pospro dan kalium menjadi bertambah sehaingga berkuarangnya kandunga  residu kimia dalam tanah akan membuat sistem tanah menjadi sehat.

Setelah anda lakukan konsumsi sehat maka akan tercapai pengikatan karbohidrat serta penguraian vitamin dan protein dalam tubuh anda sehingga akan tercipta kebutuhan nutrisi tubuh berdasar asupan imunitas tubuh baik secara dini atau permanity. Saat sistem fisika dan kimia di dalam tanah terjadi maka secara otomatis kelembaban juga akan menjadi baik serta mengarah pada kwalitas udara yang baik dan ini menjadi pondasi pada konsep biologi alam baik dalam pembentukan bakteri non patogen tanah dan bakteri non patogen udara sehingga ruang ruang kehidupan bagi virus patogen seperti mers,sars dan corona menjadi terbatas berdasar hukum populasi bakteri dan virus. Sehingga dengan konsep sedekah tersebut kita dapat mengiplemantasikan simbiosa mutulaisma antara manusia ,hewan dan tanaman serta mahlug microorganisme lainnya.

Dari tanahlah kita berasal dan kembali ke tanahlah kita nantinya.
Dari tanahlah sumber penyakit itu dan oleh tanahlah kita mengobatinya

Saya sebagai pelaku peneliti dan sekarang mencari suporting stake holder yang bergerak di bidang pertanian dengan konsep sedekah ilmu dan sedekah tanah mengajak kepada semua sahabat untuk memulai sedekah alam tersebut dan dengan sedekah itulah kita akan mendapatkan jawabanya atas apa yang telah kita lakukan selama ini kepada alam.

Saya kamu dan engkau tak ada apa apanya jika di banding mereka yang mengolah manajemen indonesia akan tetapi minimal kita sudah memberikan sebuah jawaban dari sisi berbeda yaitu sedekah alam untuk indonesia. (ADV)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"