Penghargaan tidak selalu berujud barang atau surat berharga dari sebuah lembaga atau kantor tempat seseorang bekerja.Tetapi sebuah apresiasi, penghargaan rasa dan penghormatan rasa cinta yang tulus dari masyarakat luas adalah menjadi kepuasan yang membahagiakan lahir-batin.
Akhori Yusuf seorang anggota kepolisian Republik Indonesia yang saat ini menyandang gelar Brigadir Polisi, menjalani tugas sebagai Babinkamtibmas dikalurahan Pucanganom, kapanewon Rongkop, kabupaten Gunungkidul, begitu dicintai oleh masyarakat setempat.Baik yang muda, yang tua, petani, tokoh masyarakat hingga pejabat-pejabat kalurahan karena pengabdianya yang nyata dan tampak tulus dimata masyarakat.
Saat dihubungi wartawan SNN.com, Sabtu (11/7/2020) Akhori Yusuf menceritakan, perjalanan kariernya sebagai seorang anggota Polri. Bertugas di Polsek Rongkop sejak tahun 2015 yang lalu hingga saat ini.Tugas pertama di Polda Bali di SatBrimobda Bali selama satu tahun.Lalu dimutasikan ke Polda Sulteng selama duabelas (12) tahun. Sampailah akhirnya dipindah tugaskan masuk Polres Gunungkidul sejak bulan Januari 2013. Dua tahun kemudian digeser sedikit keselatan Gunungkidul yaitu Polsek Rongkop.Begitu perjalanan dinas yang sudah pernah dijalani pria yang dikenal Akhori Yusuf Blangkon di media Face book.
Akhori mengatakan, Pucanganom ibarat sudah seperti kampung halamanya sendiri.Siang malam selalu siap laksanakan tugasnya sebaga abdi dan pelayan masyarakat.Sebenarnya mendapat mandat sebagai Babinkamtibmas baru tiga tahun yang lalu disaat Gunungkidul dilanda Banjir, suatu kejadian luarbiasa dan fenomenal sebab daerah Gunungkidul sampai ada banjir besar saat itu. Seakan menjadi tanda alam akankah nanti Brigadir muda ini menjadi pemimpin besar? , saat ini Akhori Yusuf beserta anak istri tinggal di dusun Wareng, Semanu, Gunungkidul.Dimana jarak tempuh ke tempat tugas kurang lebih 15km.
Menurut seorang kepala dusun Dengok, Muncar, Akhori Yusuf adalah Babinkamtibmas yang luar biasa.Baik siang maupun malam, bahkan saat hujanpun tetap bersama masyarakat. Pokoknya beliau "Koyo ora duwe kesel" (kayak gak punya lelah) , cerita Muncar seorang seniman dan juga dalang manten.
Perkataan saya ini bisa dibuktikan mas katanya.Misal ada gawe apa saja di masyarakat Pucanganom pak Babin pasti hadir.Dari mulai ada hajatan, kerjabakti, kegiatan sosial lain hingga ada sripah (orang meninggal dunia), pengajian dan lain-lain, pak Yusuf selalu menyempatkan diri datang kelokasi, itupun bukan hanya menyaksikan dan mencatat laporan melainkan turun tangan sendiri.
Pria kelahiran 22 September 1980 di Jawa Timur ini pernah mengenyam pendidikan di SMPN 1 gentheng, SMKN 1 Glagah Banyuwangi.Selepas SLTA lalu mendaftar sebagai anggota Polri dan alhamdulillah berhasil.Pengabdianya kepada masyarakat adalah menunjukan citra Polisi dimasyarakat sebagai abdi dan pelayan yang baik.Tindakan nyata bisa merubah pandangan dan penilaian masyarakat yang sebelumnya sedikit negatif terhadap aparat kepolisian, lambat-laun akan sirna.
Brigadir Yusuf memang sangat familier terhadap siapapun. Setiap langkah tugasnya selalu disorot masyarakat begitu mempunyai nilai sosial yang tinggi.Banyak cerita inspiratif yang berhasil dihimpun dari masyarakat, menunjukkan yang sangat positif.
Diantara kisah itu ketika ad warga masyarakat yang meninggal dunia dipastikan hadir membantu hingga kepemakaman dia ikut menggotong jenazah. Bahkan saat malam diadakan amaliah Yasiin Tahlil masih menyempatkan datang , tidak jarang pula jika dusun-dusun ada kerjabakti corblok atau bongkar rumah warga.
Reporter : Wajiyo
Editor : Mas Pay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar