Kapolres AKBP M. Budi Hendrawan, di hadapan para awak media saat Komferensi Pers di halaman Mapolres Bojomegoro, Rabu (15/07/2020) menyebutkan keberhasilan pengungkapan sindikat pemalsuan materai berkat pengaduan dari masyarakat. Bahkan dari tangan pelaku berhasil diamankan sekira 52 ribu materai palsu maupun daur ulang.
"Materai itu diedarkan ke masyarakat umum serta ke panitia Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)," ujarnya.
Lanjutnya, untuk keenam tersangka yang berhasil di tangkap, MA (31) warga dari Kecamatan Dander, AR (35) warga dari kota Semarang. Sedangkan AM (44), ES (48), MK (34) dan S (35) kesemuanya warga dari Kecamatan Baureno.
"Menurut pengakuan mereka menjual materai kurang lebih baru 4 bulan. Sedangkan AR telah menjalankan profesinya selama 4 tahun," jelasnya.
Menurut Kapolres, semua materai aspal atau daur ulang itu diamankan dari panitia program PTSL. Hendaknya pemberkasan dapat diperbarui dengan materai asli kembali. Sehingga kiranya surat menyurat menjadi sah dimata hukum.
"Dihimbau bagi masyarakat atau panitia program PTSL membeli materai di kantor pos guna menjamin keaslianya," tuturnya.
Sememtara itu, para pelaku lanjut Kapolres dikenakan sangkaan pasal 13 UU RI tahun 1985 (huruf B, C),dan atau pasal 253 KUHP (ancaman penjara paling lama 7 tahun), dan atau pasal257 KUHP (pidana penjara paling lama 7 tahun penjara) dan atau pasal 260 KUHP (pidana penjara paling lama 4 tahun).
"Jangan sekali-kali mencoba atau menjual, mengedarkan materai palsu. Karena akan berdampak hukum juga merugikan orang banyak," tandasnya.
Reporter : Nastain
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar