Mojokerto, SNN.com - Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto dikenal cukup makmur dan sangat subur Tanah sawahnya. Tapi sayang tiap Tahun selalu dilanda Banjir.
Sudah beberapa hari ini dusun Tempuran dan dusun Bekucuk Desa Tempuran di landa banjir yang amat parah. Ini semua di sebabkan luapan air dari sungai yang tidak bisa menampung derasnya hujan di mulai dini hari sampai pagi.
Slamet Kepala Desa Tempuran mengatakan, penyebab banjir tahunan kali ini adalah meluapnya air Sungai Avur Jombok dan Sungai Watudakon, serta pengerjaan tanggul sungai yang belum selesai.
”Tanggul yang belum selesai dicor itu panjangnya sekitar satu kilometer. Itu ada di selatan Jembatan Bekucuk. Di tambah guyuran hujan beberapa hari yang lalu membuat volume air sungai juga akibat kiriman dari Jombang,”tambahnya.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya tumpukan sampah di bawah Jembatan Prabon yang menghambat aliran sungai. Warga telah berupaya mengangkat sampah di bawah Jembatan Prabon sebelum Dam Sipon.
”Jadi kalau sampah ini tidak diangkat, air yang mau mengalir ke sungai jadi sulit. Kalau aliran sungainya lancar, genangan di permukiman bisa mengalir ke sungai,” ungkapnya.
Harapan Slamet, agar tanggul lekas di naikkan di Dusun Bekucuk dan syukur syukur sampai ke wilayah Jombang dan yang tidak kalah penting DAM di sipon bisa di buatkan lagi saringan sampah yang tidak menimbulkan luapan air yang bisa menggenangi Desa Tempuran.
Sementara itu, Wakil Bupati Mojokerto terpilih Muhammad Al Barra atau yang akrab disapa Gus Barra kunjungi dan salurkan bantuan pada korban terdampak banjir, warga Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/1/2021).
Wabup Mojokerto terpilih, Muhamad Al Barra mengatakan, hari ini sengaja kami lakukan kunjungan untuk menyerap aspirasi terkait permasalahan banjir yang ada di Desa Tempuran ini. Dan kami berusaha mencari solusi ngobrol langsung dengan Kepala Desa, Camat dan Kepala Dinas PUPR selaku OPD terkait dam jembatan.
“Penyebab banjir permasalahannya ada dua. Pertama, penanggulan di sebelah barat itu harus disempurnakan, yang kedua, permasalahan sampah. Jadi kita semua harus sadar lingkungan agar tidak buang sampah di sungai. Kalau sampah ini menumpuk saluran air tersumbat ,masyarakat juga akan terkena dampaknya dan kedepannnya permasalahan itu akan cepat terselesaikan,” ujar Gus Barra.
Masih kata Gus Barra, solusi yang kami tawarkan adalah penanggulan di sebelah barat harus segera selesai. Agar banjir bisa teratasi. Kedua, ada penumpukan sampah di pintu penyaring sipon sehingga itu yang membuat ini banjir. Yang ketiga, soal bangunan bawah jembatan.
“Jadi dibawah jembatan itu ada beton. Jadi ketika ada sampah lewat, sampah ini tidak bisa mengalir. Tersumbat dibetonnya jembatan itu. Jadi, untuk solusinya sebenarnya ya jembatan ini dibangun kembali tanpa ada beton sehingga ketika ada sampah tidak menimbulkan penyumbatan. Untuk realisasinya pembiayaan tahun 2022,” terang Gus Barra.
selain melakukan kunjungan, tim Gus barra juga beri bantuan untuk meringankan warga terdampak. ”Kami sumbang warga korban banjir berupa beras 2500 Kg, Indomie sebanyak 100 kardus, terus ada sedikit uang.
Setelah Gus Barra meninggalkan lokasi, banyak yang datang untuk membantu kesulitan di Desa Tempuran. ada BANSER, ISM, Lembaga Investigasi Negara (LIN) dan juga Kepala Desa se kec SOOKO.
"Kepala Desa se Kec Sooko membantu sembako dengan harapan supaya bisa mengurangi beban warga Tempuran, apalagi masih dalam Pandemi covid 19, "kata Kepala Desa Desa Sambiroto, M Farid.
Tak ketinggalan ketua PCNU Kabupaten Mojokerto Kyai Adzim bersama pengurus lain hadir ke Tempuran, membawa sembako, juga uang Tunai yang langsung di terimakan ke Kepala Desa Tempuran.
"kami selaku ketua PCNU jangan di lihat berapa bantuan yang kami berikan, tapi ini suatu kepedulian juga memberi kesemangatan pada Warga Desa Tempuran, "terang Gus Adzim.
Slamet mengatakan, atas nama warga Desa Tempuran sangat berterimakasih pada Kyai Adzim bersama jajaranya. bantuan tersebut amat berarti bagi warga dan Desa kami. (team/red)
Wabup Mojokerto terpilih, Muhamad Al Barra mengatakan, hari ini sengaja kami lakukan kunjungan untuk menyerap aspirasi terkait permasalahan banjir yang ada di Desa Tempuran ini. Dan kami berusaha mencari solusi ngobrol langsung dengan Kepala Desa, Camat dan Kepala Dinas PUPR selaku OPD terkait dam jembatan.
“Penyebab banjir permasalahannya ada dua. Pertama, penanggulan di sebelah barat itu harus disempurnakan, yang kedua, permasalahan sampah. Jadi kita semua harus sadar lingkungan agar tidak buang sampah di sungai. Kalau sampah ini menumpuk saluran air tersumbat ,masyarakat juga akan terkena dampaknya dan kedepannnya permasalahan itu akan cepat terselesaikan,” ujar Gus Barra.
Masih kata Gus Barra, solusi yang kami tawarkan adalah penanggulan di sebelah barat harus segera selesai. Agar banjir bisa teratasi. Kedua, ada penumpukan sampah di pintu penyaring sipon sehingga itu yang membuat ini banjir. Yang ketiga, soal bangunan bawah jembatan.
“Jadi dibawah jembatan itu ada beton. Jadi ketika ada sampah lewat, sampah ini tidak bisa mengalir. Tersumbat dibetonnya jembatan itu. Jadi, untuk solusinya sebenarnya ya jembatan ini dibangun kembali tanpa ada beton sehingga ketika ada sampah tidak menimbulkan penyumbatan. Untuk realisasinya pembiayaan tahun 2022,” terang Gus Barra.
selain melakukan kunjungan, tim Gus barra juga beri bantuan untuk meringankan warga terdampak. ”Kami sumbang warga korban banjir berupa beras 2500 Kg, Indomie sebanyak 100 kardus, terus ada sedikit uang.
Setelah Gus Barra meninggalkan lokasi, banyak yang datang untuk membantu kesulitan di Desa Tempuran. ada BANSER, ISM, Lembaga Investigasi Negara (LIN) dan juga Kepala Desa se kec SOOKO.
"Kepala Desa se Kec Sooko membantu sembako dengan harapan supaya bisa mengurangi beban warga Tempuran, apalagi masih dalam Pandemi covid 19, "kata Kepala Desa Desa Sambiroto, M Farid.
Tak ketinggalan ketua PCNU Kabupaten Mojokerto Kyai Adzim bersama pengurus lain hadir ke Tempuran, membawa sembako, juga uang Tunai yang langsung di terimakan ke Kepala Desa Tempuran.
"kami selaku ketua PCNU jangan di lihat berapa bantuan yang kami berikan, tapi ini suatu kepedulian juga memberi kesemangatan pada Warga Desa Tempuran, "terang Gus Adzim.
Slamet mengatakan, atas nama warga Desa Tempuran sangat berterimakasih pada Kyai Adzim bersama jajaranya. bantuan tersebut amat berarti bagi warga dan Desa kami. (team/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar