Gunungkidul, SNN.com,- Pemerintah kabupaten Gunungkidul telah menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar yang akan efektif diberlakukan tanggal 11 hingga 25 jnuari 2021. Apa dampak bagi kaum tani dengan adanya peraturan pemerintah ini, hingga tulisan ini diturunkan,penulis sudah menemui beberapa petani Gunungkidul untuk diminta tanggapanya soal psbb di daerahnya, Minggu (10 /1/2021).
Salah seorang petani berinisial Sukarto warga Ngampiran,Melikan, Rongkop, Gunungkidul yang ditemui diladangnya menuturkan, kami orang kecil tidak tahu dengan adanya PSBB disini, kami hanya rakyat kecil yang ketinggalan berita mas. Malah saya kira soal corona yang katanya virus berbahaya itu sudah gak ada,atau setidaknya sudah hilang dari sini, kok malah ada psbb, apa di Gunungkidul sudah dianggap membahayakan, dia malah balik bertanya. Intinya mas kalao petani itu hampir tidak terpengaruh dengan adanya corona. Apalagi seingat kami ini sduah setahunan yang lalau corona datang, pas kami tahun kemarin juga sedang panen jagung, padi dan kacang.
Sekarang ini juga kami sedang menjelang panen raya jagung, kok malah ada berita psbb di Gunungkidul. Yang terpenting bagi kami adalah kesehatan, petani kususnya sudah tiap hari berjemur dipanasnya terik matahari berjam-jam dah biasa, insya Allah kami tetep aman. Sementara itu seorang petani dari kapanewon Girisubo yang tidak mau diaebut namanya, ketika ditemui dibulak Karangawen, menuturkan, tidak tahu menahu adanya psbb, apakah karena kami hanya seornag petani atau karena kurangnya sosialisasi dari pihak terkait. Menurut kami semuanya baik-baik saja. Toh disekitar kami juga belum pernah ada warga yang dikabarkan terkena corona hingga saat ini, katanya.
Dari hasil pantauan penulis memang saat ini kususnya dikapanewon Girisubo dan Rongkop, lahan pertanian di kedua wilayah ini tampak sednag persiapan panen raya jagung. Setiap petani dilahan masing-masing tumbuh subur, ijo royo-royo tanaman tumpangsari, mulai padi, jagung, singkong bahkan kacang tanah siap panen. Namun dari bincang-bincang kami dengan warg tani, sedikit ada masalah dalam tanaman padi kususnya, banyak yang terkena hama uret. Sehingga dikawatirkan gagal panen.
Berikut ini sampai ada warga tani dikalurahan Petir yang kreatif membuat vidio singkat tentang keluhan kadang tani dengan adanya hama oret yang menyerang tanaman padi mereka. Vidio berdurasi sekitar satu menit ini cukup memberikan edukasi bagi masyarakat yang sebenarnya membutuhkan bantuan dari pihak-pihak terkait dalam menangani persoalan pertanian. Dari awal musim tanam yang dianggap susah mendapatkan pupuk, bibit dan ketika sudah jelang panen justru tanaman mereka diserang hama. Para petani harus melakukan upaya pertanian ini dengan swadaya.
Untuk itu banyak sekali masyarakat Gunungkidul yang berharap setelah even pemilukada kemarin, kedepan agar pengadaan pupuk maupun bibit dan peralatan pertanian menjadi perhatian kusus bagi bupati terpilih.Terlebih wakil buapti yang terpilih berasal dari kementrian pertanian, maka masyarakat sangat berharap akan menjadi pemimpin yang berpihak pada petani.
Reporter : Wajiyo
Editor : Mas Pay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar