Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Selasa, 29 Mei 2018

Kematian Ayahnya Dinilai Tidak Wajar, Elias Derlen Minta Polisi Usut Ulang

KEPULAUAN ARU, Sorotnuswantoronews - "Kematian memang rahasia Tuhan," namun bagi manusia seolah tidak sudi menerimanya, apalagi kematian orang yang dicintai itu meninggalkan kesan yang mencurigakan.

Sebagaimana yang dialami ELIAS DERLEN (29), warga Desa Ujir, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Kendati kematian ayahnya Almahrum Galib Derlen yang telah berusia satu tahun seratus empat belas hari, namun masih meninggalkan luka mendalam bagi Elias Derlen selaku anak kandung.

Elisa Derlen Kepada Sorot Nuswantoro News Selasa (29/5), mengaku kematian almarhum ayahnya Galib Derlen memang sudah takdir tetapi ada ketidak wajaran karena pakaian yang dikenakan saat meninggal pada hari minggu 4 Desember 2016 pukul 04.00 WIT di Desa Ujir ada bercak darah dan kotoran.

"Oleh sebab itu saya dan ibu melaporkan kasus kematian almarhum ke Polisi. Namun penyidik Kepolisian Resort Kepulauan Aru yang menangani kasus meninggalnya almarhum ayah saya mengaku belum menemukan titik terangnya."Katanya.

Elisa menambahkan, Sejak melaporkan secara tertulis peristiwa kematian ayahnya tahun 2017, sudah berulang kali pula saya mendatangi Mapolres setempat guna mengecek penanganannya, namun selalu mendapat jawaban belum cukup bukti.

"Bahkan ada oknum penyidik polisi pernah mengatakan, kalian bayar kita berapa sehingga kita urus masalah kalian. "Ujar Elias Derlen meniru ucapan oknum penyidik Polisi yang diketahui berinisyal IB.

Lebih lanjut kata Elias Derlen, pernyataan oknum penyidik berinsiyal IB itu membuat saya tidak merasa puas sehingga saya langsung menemui mantan Waka Polres Kompol Umar Kelian guna menanyakan penanganan kasus kematian almahrum ayah saya.

"Namun kata Umar Kelian sama yakni belum cukup bukti jadi keluarga dimohon bersabar.
Tidak sampai disitu perjuangan saya, karena saya pernah ketemu Kapolres, wakapolres, dan Kabag Sunda dan menunjukan bukti pakaian yang dikenakan Almahrum ayah saya saat meninggal dimana terdapat darah dan kotoran."terangnya.

"Lantas ketiga petinggi Polres Aru itu lalu balik bertanya siapa yang menangani kasus itu. Saya langsung mengaku mantan Waka Polres Kompol Umar Kelian. Jawaban tiga petinggi Polres Aru katanya nanti kita lihat perlahan-lahan karena belum cukup bukti. "Kata Elisa.

Menutup pembicaraannya, Elias Derlen berjanji akan terus berjuang guna memperoleh sebuah keadilan dengan berharap adanya campur tangan dan kepedulian pihak lain dalam mengungkap kasus kematian almahrum ayahnya.

Reporter : Nus Yerusa
Editor   : Isvianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"