Di konfirmasi ulang M.Yunus membenarkan hal tersebut “Saya mewakili rakyat Banyuwangi sangat kecewa, rapat waktu itu tertutup, tidak ada yang boleh masuk kecuali anggota DPRD dan perwakilan dari PT.BSI, ada apa ini? kalau memang semua untuk kepentingan rakyat harusnya terbuka, kalau memang tidak ada yang ditutup tutupi, ayo Bupati dan DPRD kita ajak buka bukaan data terkait uang dari BSI, baik yang katanya CSR ataupun yang katanya 600 milliard, biar semua rakyat Banyuwangi tahu apa yang sedang terjadi antara tambang BSI dengan Bupati dan DPRD, biar semua tahu di mana CSR yang selama ini di gembar gemborkan, dimana yang katanya uang rakyat Banyuwangi 600 milliard, selama ini semua masih omong kosong” ungkap Yunus.
“Saya akan terus berjuang dan akan berada di garda paling depan untuk memperjuangkan hak rakyat Banyuwangi dari PT BSI yang selama ini tidak jelas, silahkan PT BSI melakukan aktivitas di Banyuwangi, karena ijinnya lengkap, tapi jangan lupakan kewajiban mereka, masih banyak yang harus mereka kerjakan untuk rakyat Banyuwangi terutama yang berada di sekitar lokasi tambang, jangan merasa aman karena telah melakukan kong kalikong dengan Bupati dan DPRD, selama mereka mereka ini belum terbuka ke rakyat Banyuwangi, saya yang akan menjadi musuh utamanya” pungkas Yunus.
Kenyataan di lapangan memang selama ini masyarakat banyak yang mengeluh dengan kehadiran PT.BSI, “Kok aneh, itu kan tambang emas yang besar, tapi lihat jalan jalan kami rusak semua, mereka seakan tidak peduli, apa mereka tidak pernah merasa kalau kerusakan jalan ini karena kendaraan berat yang memuat segala barang kebutuhan PT.BSI” keluh salah seorang warga.
Reporter : gusbin
Editor : Isvianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar