Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat suhu di kawah Gunung Merapi meninggi sesaat sebelum letusan tersebut.
Hanik Humaidah Kepala BPPTKG menceritakan sesaat sebelum letusan pertama pada Senin dinihari pukul 01.25 WIB, suhu di kawah Merapi atau area tiga mencapai 274,9 derajat celsius.
“Sama seperti letusan freatik pada 10 hari lalu, seismograf di BPPTKG sama sekali tidak mendeteksi getaran gempa. Letusan langsung terjadi dan menimbulkan asap dengan ketinggian 700 meter,” jelas Hanik.
Demikian juga menjelang letusan freatik kedua pada pukul 09.42 WIB, Merapi tambah panas.
Meski belum diketahui besaran materialnya, letusan freatik kedua ini menimbulkan asap hingga ketinggian 1.200 meter dan diprediksi mengarah ke selatan.
Peningkatan suhu sebelum letusan freatik ini sangat berbeda dengan kejadian letusan 10 hari sebelumnya. Saat itu, getaran dan peningkatan suhu tidak terpantau oleh alat perekam data di puncak Merapi.
“Kenaikan suhu yang tiba-tiba ini merupakan ciri khas Gunung Merapi usai mengalami letusan besar. Namun apakah ini pertanda akan terjadinya letusan magmatik, kami belum tahu dan akan terus melakukan pemantauan,” lanjutnya.
Namun sampai saat ini BPPTKG belum menemukan tanda-tanda deformasi atau catatan seismik yang mengarah pada letusan magmatik.
Sebagai antisipasi, BPTTKG melarang aktivitas hingga radius dua kilometer dari puncak dan masyarakat dihimbau menggunakan masker saat keluar rumah.
Reporter : Paiman
Editor : Isvianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar