Nganjuk, SNN.com - Pelayanan RSUD (rumah sakit umum daerah) Kertosono dinilai kurang maximal, ini juga dirasakan oleh pasien warga Lengkong, Sumarsono (55 thn), warga Dusun Sendang Gogor RT 02 RW 03 Desa Ngepung Kecamatan Lengkong, yang sejak tanggal 10-12-2020 sudah berada di RSUD Kertosono, pukul : 23.00 wib.
Dwi Astutik (31 thn) anak dari Sumarsono saat didatangi awak media mengatakan bapak saya awal di rawat di ruang IGD (intalasi gawat darurat) dan setelah itu di pindah ke ruang LILY -6 ( Ruang Isolasi), sempat di Swab juga tapi belum ada hasilnya.
" Wong bapak saya ini jelas sakit TBC dan ada hasil Rontgen dari Sam Husada tapi kok malah tempatkan di ruang isolasi LILY -6 padahal masih banyak ruang yang kosong", ungkap Dwi, Sabtu (12/12/2020).
Di sisi lain nara sumber yang berbeda BS menjelaskan sekarang RSUD Kertosono kok dalam pelayanan tidak bisa fleksibel seharusnya pasien yang darurat/ sangat butuh pertolongan segera ditangani setelah itu baru masalah adminitrasi, ini dapat di lihat ketika pasien atas nama Malem (80) penduduk Tawangrejo RT 02 RW 01 pukul 20.00 wib saat masuk ke RSUD Kertosono sempat di tolak karena data tidak sama, setelah berdebat akhirnya nenek ini di rawat ruang Dahlia.
"Pasien harus di tangani terlebih dahulu walau KK, KTP, KIS ada perbedaan nik, karena sesuai SOP RSUD tidak di perbolehkan menolak pasien, "ungkap BS.
Sampai dengan berita ini kita luncurkan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Agus Zainal Abidin, S.Kep.Ns belum bisa dikonfirmasi karena masih ada acara di RSUD Nganjuk .
Harapan masyarakat sekitar Kertosono supaya tradisi tersebut segera diubah agar pasien yang sakit segera dapat penanganan dahulu kalau dinilai pasien dalam keadaan darurat baru admitrasi demi keselamatan pasien.
Reporter : Widodo
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar