Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Sabtu, 29 Juni 2019

Kepentingan Masyarakat Desa Tungwatu Tersandera Kontraktor Nakal

Kepulauan Aru, SSN.com - Kepentingan masyarakat di Desa Tungwatu, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku terus tersandera lantaran ulah oknum-oknum kontraktor nakal yang menangani  sejumlah proyek pemerintah di sana.

Demikian pernyataan Ketua Ikatan Mahasiswa Aru Yog Yakarta,Semuel Djirlay dan rekannya Hendro kepada Sorot Nuswantoro News, Senin kemarin.

Mereka mengaku saat melakukan sosialisasi terkait pentingnya pendidikan dan kesehatan di Desa tersebut, Rabu, (15/6), banyak sekali keluhan yang disampaikan masyarakat setempat.

Dicontohkan, Proyek Pembangunan lima unit MCK (mandi cuci kakus) yang merupakan proyek Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2016.

Lima unit MCK ini usai dikerjakan sampai saat ini tidak bisa dimanfatkan sama sekali lantaran ketidak tersediaan air bersih serta kloset pembuangan kotoran tinja yang tersumbat.
Karena kondisi itu, sebagian warga di sana terpaksa buang air di pinggiran sungai.


Bukan saja MCK.Desa ini juga mengalami masalah yang sangat serius terhadap fasilitas kesehatan.
Pasalnya, selain Iima unit MCK yang tidak bisa dimanfaatkan, ada sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang dibangun disana tidak ada asas manfaatnya sama sekali.

Salah satunya bangunan Pustu. Di Tahun 2016 silam, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan membangun sebuah Pustu di sana, namun tidak selesai dikerjakan dan  bahkan diterlantarkan hingga saat ini.

"Lantaran begitu, pustu yang seharusnya menjadi tempat rawat masyarakat kini dijadikan warga tempat jemuran pakaian.

Ironisnya Iagi diduga untuk mengelabui pandangan para pejabat daerah yang berkunjung disana, dibangun pustu baru tepat di depan pustu lama sehingga nampak pustu yang lama itu adalah rumah warga.

Selain masalah kesehatan, masalah pendidikan juga dikeluhkan warga setempat.
Kata mereka, di Tahun yang sama pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan membangun dua bilik ruang belajar.

Sayangnya dua bilik ruang belajar ini tidak difasilitasi dengan Moble-R sehingga sebagian anak didik di sana terpaksa harus duduk bersila tanpa meja dan kursi untuk menerima pelajaran dari para guru mereka.

“Hal ini mesti menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan DPRD. Alasannya lantaran ulah oknum kontraktor nakal yang menangani proyek-proyek pemerintah daerah disana, kepentingan masyarakat tersandera.”tandas mereka.

Reporter : Nus Yerusa
Editor     : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"