Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 08 Juni 2019

Pagelaran Wayang Kulit Menutup Syawalan Trah Mbah Merto

Gunungkidul, SNN - Berbagai cara di lakukan untuk mempererat persaudaraan dan mempersatukan keluarga trah dari kakek buyut canggah udeg-udeg gantung siwur, dalam istilah jawa agar jalinan persaudaraan tetap erat, sebab di era globalisasi milenial yang serba digital ini tidak banyak yang tau silsilah kuarga tanpa ada jalinan trah.

Trah adalah sarana atau ajang silaturrohmi antar keluarga,kerabat satu dengan kerabat lainya agar mereka tau silsilah diantara satu dengan yang lainya, tidak sedikit di jaman sekarang ini yang tau akan silsilah trah mereka,ini tidak elok sebab para winasis dulu sudah banyak menyampaikan bahwa kalau sudah saatnya akan terjadi, "pasar ilang komandange,kali ilang kedunge", wong kekadangan hamong sak pelik peliking konang, "ungkap salah satu kerabat trah Mbah merto.

Trah Mbah Merto yang di inisiasi dan di fasilitasi oleh Riyanto salah seorang buyut trah Mbah Merto kali ini mengadakan syawalan pada sabtu (8/6/19) bertempat di kediaman Mbah Maryadi yang beralamat di Padukuhan Bulurejo Desa Monggol Kecamatan Saptosari Menggelar syawalan yang di tutup dengan menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang yang terkenal dan bintang tamu kondang.

Menurut Riyanto ketika di tanya awak media kenapa wayang kulit yang di pilih sebagai hiburan, Riyanto menjelaskan saya pilih wayang kulit sebagai hiburan karna nilai filosofinya,selain itu juga untuk mempertahankan budaya jawa warisan leluhur ini yang banyak mengandung makna kehidupan di dunia ini.

Wayang kulit adalah sebagai tontonan,tuntunan,dan tatanan,yaitu hidup yang welas asih,saling mengasihi menghormati antar sesama,berperilaku sopan dan santun penuh kedamaian, "Pungkas Riyanto.

Reporter : Supriyanto
Editor     : Mas Pay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"