Nganjuk, SNN.com - Hasil pengujian yang dilakukan tim kedokteran dan kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk menunjukkan hasil adanya kandungan formalin dengan level 10, pada mie ayam dan saus yang dikonsumsi pengungsi maupun relawan (19/02/21).
Kandungan formalin sangat tinggi ini diduga sebagai pemicu terjadinya keracunan masal di posko pengungsian Desa Ngetos Kabupaten Nganjuk. Pernyataan tersebut disampaikan oleh AKBP HARVIADHI AGUNG PRATAMA Kapolres Nganjuk, saat On Air di Radio ANDIKA.
AKBP HARVIADHI mengatakan, setelah mendapat laporan terjadi keracunan pada pengungsi dan relawan jam 22.00 WIB, Kamis malam, tim satreskrim dan Dokkespol Rumah Sakit Bhayangkara langsung melakukan penyelidikan ke lokasi pengungsian.
Tim tersebut, menghimpun keterangan saksi serta donatur hingga pengambilan sampel makanan.
Hingga hari ini penyelidikan masih dilanjutkan dengan memanggil dua orang perwakilan Paguyuban Mie Ayam Surabaya yang berada di Sidoarjo dan Malang untuk dimintai keterangan. Jika ada indikasi yang mengarah pada unsur pidana, maka keduanya dapat ditetapkan sebagai tersangka untuk dilakukan penyidikan dan pemberkasan.
Diinformasikan sebelumnya Kamis malam, 44 orang terdiri dari relawan dan pengungsi mengalami gejala mual, pusing dan diare akut setelah mengkonsumsi mie ayam dalam kemasan cup yang disediakan oleh donatur. Dari data yang ada, 3 orang dalam perawatan di RSUD Kabupaten Nganjuk, 1 dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk, 7 di Puskesmas Ngetos dan 33 lainnya menjalani rawat jalan di posko pengungsian dan relawan.
Reporter : Widodo
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar