Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Selasa, 30 Juni 2020

Hasil Panen Kacang Menurun di Tengah Pandemi Covid 19

Gunungkidul, SNN.com - Meskipun masih dalam suasana pandemi covid -19 yang belum selesai petani seakan tidak merasakan adanya virus corona seperti yang ditakutkan banyak orang.  Seperti  di Daerah Ponjong, Rongkop,Tepus maupun Tanjungsari, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta, petani khususnya di zona Selatan dan Timur terutama yang menggarap lahan tadah hujan sudah mulai panen kacang tanah, Senin 29/06/2020.

Beberapa orang petani yang ditemui wartawan mengatakan, musim panen kacang tahun ini agak sedikit menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya akibat curah hujan yang tidak stabil.Pada saat menanam benih hujan menghilang  mengakibatkan pertumbuhan tanaman kurang bagus. Kemudian ada hujan lagi tapi tanaman kacang sudah terlanjur gombong yang menyebabkan banyak yang gagal berisi.

Sarmono warga Watumengkurep seorang petani yang sekaligus pedagang palawijo menjelaskan, harga kacang kelas A Rp7000/kg dan kelas B Rp 6.500/kg. Sedangkan yang kering bisa mencapai Rp 9000/kg.

"Pada awal musim panen seperti sekarang ini biasanya para petani baru menjual kacangnya yang golongan B, sedangkan yang bagus2(A) dikeringkan dan dijual nanti setelah harga kacang lebih baik, "katanya.

Kepala Dusun Playen 1 Harjono saat dihubungi secara terpisah, menuturkan bahwa kadang tani meskipun terdampak pandemi covid-19, mereka termasuk ayem-tentrem, karena apa?.

Selain mereka tetap menikmati hasil panen, juga mereka menerima bantuan dari pemerintah akibat pandemi covid-19 ini. Ada yang menerima BLT DD,Bl BANSOS, BTT, PKH dan bantuan lain, paparnya.

Tapi kegiatan sosial kemasyarakatan seperti hajatan, besuk orang sakit di Rumah Sakit(RS), takziah dan lain sebagainya hampir tidak ada. Masyarakat pedesaan itu masih kental gotong-royong dan kegiatan sosialnya, meskipun seakan mereka tidak terpengaruh corona, kami sering kasih pesan pada masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati. Apalagi saat mereka habis menerima bantuan uang yang cukup banyak mereka biasanya segera membelanjakan uangnya tidak saja disekitar kampungnya tapi kadang pergi ke kota Wonosari atau yang lain.

" Nah disana kan mereka bertemu dengan orang banyak yang tidak saling mengenal. Disitulah berinteraksi dengan orang-orang yang kita tidak tahu riwayat kesehatanya, maka kami tekankan untuk berhati-hati, "pungkasnya.

Reporter : Wajiyo
Editor     : Mas Pay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"