KEPULAUAN ARU, Sorotnuswantoronews - Pendidikan di Aru saat ini menjadi perhatian serius Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga sehingga pendidikan memiliki prioritas tersendiri yang harus dilaksanakan dalam program Emas Hasrat Aru.
Namun sangat disayangkan, apa yang menjadi harapan orang nomor satu di daerah berjuluk kota mutiara ini sepertinya tidak dapat terwujud lantaran masih banyak oknum guru yang kerap meninggalkan tugas hingga berbulan-bulan.
Menyikapinya sejumlah tokoh masyarakat Aru kepada Sorot Nuswantoro News meminta Kepala Dinas Pendidikan Aru, Jusup Apalem agar menindak para oknum guru yang malas dengan memberikan sangsi sesuai Peraturan Pemerintah No: 74 tahun 2018 tentang guru.
"Sangsi harus diberikan kepada oknum guru yang malas tugas mengingat generasi emas Aru di tangan para guru.
Mereka mengaku, selama ini banyak orang menilai kualitas pendidikan di Aru sangat rendah lantaran siswa sendiri, tetapi kami bilang itu lantaran guru karena memang guru harus berkualitas menjalankan tugasnya dengan baik agar pendidikan di Aru bisa maju.
Senada, salah satu pemerhati pendidikan juga meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Jusup Apalem menindak tegas para oknum guru yang malas menjalankan tugasnya.
Menurut dia, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Jadi kalau seorang guru tidak menjalankan profesinya dan selalu meninggalkan anak-anak didiknya berbulan-bulan, baiknya ditindak tegas. "Pak Kadis jangan duduk diam melihat anak buahnya meninggalkan tugas berbulan-bulan, kasi sangsi biar ada efek jera, "tandasnya.
Sementara pantauan Sorot Nuswantoro News, masalah guru malas tugas dan tidak disiplin di Aru kerap menjadi sorotan dan bahan pergunjingan masyarakat.
Pasalnya, masih banyak oknum guru yang bertugas di pesisir Pulau Aru selalu mengabaikan tugas berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tetapi tidak ada sangsi apapun kepada oknum guru tersebut.
Mereka malah diberlakukan dengan baik dan hak merekapun tetap diterima. Ironisnya lagi, ada beberapa oknum guru yang melakukan pencabulan sehingga mendekam di penjara bertahun-tahun, tidak diberikan sangsi keras berupa pemecatan.
Selain itu pula, ada oknum guru yang meninggalkan tugasnya berbulan-bulan lalu bersenang-senang di kota sambil menikmati minuman keras setiap hari.
Ada pula oknum guru yang tinggal berbulan-bulan di Kota Dobo lalu mengalihkan profesi sebagai penjual ikan di pasar dan lain-lain.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Isvianto
Minggu, 02 September 2018
Disdik Aru Diminta Tindak Guru Malas Tugas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOROT NUSWANTORO NEWS
"dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar