Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Kamis, 13 September 2018

Tidak Masuk Akal Kasus Jalan Hokmar Lutur & Rebi Hanya 1 Tersangka

KEPULAUAN ARU, Sorotnuswantoronews - Perkembangan kasus jalan lintas Desa Tabarfane, Hokmar, Lutur dan Rebi yang menelan anggaran milyaran rupiah masih tetap stand by dengan tersangka tunggal yakni PPK Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Aru, Irwan Rahmat.

Padahal sebelumnya Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolop Bormasa kepada para Wartawan di Aru mengaku, kasus tersebut tidak menutup kemungkinan akan menjerat sedikitnya lima orang yang akan ditetapkan sebagai tersangka.

Fakta berbicara lain, hingga berkas tersangka Irwan Rahmat dilimpahkan ke Kejari Kepulauan Aru sampai akhirnya ditetapkan jadi terdakwa dan naik ke persidangan tidak ada penambahan tersangka baru.

Ini membuktikan kalau Irwan Rahmat dijadikan tumbal bagi keselamatan sejumlah oknum yang bekerja sama dan terlibat dalam scenario jalan fiktif tersebut.

Pasalnya, sesuai data yang dihimpun Sorot Nuswantoro News dari sumber terpercaya menyebutkan bahwa, tiga paket pekerjaan jalan di Aru Selatan Utara dibagi dalam dua dokumen perencanaan yakni paket jalan cinictal petrosoil Tabarfane - Hokmar dengan nilai kontrak tiga Milyar, serta paket jalan cinictal petrosoil Lutur - Rebi dengan nilai kontrak dua milyar, delapan ratus, empat puluh juta rupiah dan paket jalan cinictal petrosoil Hokmar Lutur dengan nilai kontrak satu milyar, tujuh ratus, sembilan puluh delapan juta rupiah.

Kendati dana tiga paket proyek jalan tersebut sudah dicairkan 100%, namun ruas jalan cinictal petrosoil Lutru - Rebi tidak dikerjakan sama sekali.

Bahkan untuk paket jalan cinictal petrosoil Hokmar - Lutur tidak dilakukan pelelangan tetapi ditunjuk langsung oleh PPK Irwan Rahmat kepada Jhon Kotanubun alias Bos Jhon pemilik perusahan CV Fany Prima.

Sementara untuk paket jalan cinictal petrosoil Tabarfane - Hokmar, Hokmar - Lutur dilelang dan dimenangkan oleh FA Fictoria dengan direktur yang sama yakni Bos Jhon Kotanubun.

Dalam pekerjaannya, sebagian besar fiktif karena paket jalan cinictal petrosoil Tabarfane - Homar, Hokmar - Lutur, dan Lutur Rebi dikerjakan pada lokasi Tabarfane - Hokmar.

Anehnya, folume tiga paket jalan tersebut berbeda. Nah kalau dikerjakan pada satu lokasi saja maka sudah pasti ada permainan kotor dari oknum tertentu yang berujung pada kerugian negara milyaran rupiah.

Reporter : Nus Yerusa
Editor   : Isvianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"