Kondisi terparah dialami warga Dusun Marbali, Desa Wangel dan Desa Durjela, Kecamatan Pulau-pulau Aru, sebab Dusun Marbali, Desa Wangel dan Desa Durjela berada tepat di pesisir pantai sebelah barat.
Kondisi itulah maka Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru lewat agenda tanggap darurat terhadap bencana musiman mengalokasikan anggaran milyaran rupiah untuk pembangunan talud pelindung abrasi pantai.
Sayangnya, entah kesalahan terletak pada pemerintah yang salah merancang bangun basteknya, ataukah terletak pada kontraktor yang mengerjakan talud pelindung tepian pantai itu sehingga uang rakyat milyaran rupiah setiap tahunnya raib namun pembangunan talud tidak bermanfaat sama sekali lantaran usai dikerjakan tidak bertahan lama dan ambruk diterpa gelombang.
Menyikapinya, sejumlah warga Kota Dobo yang enggan disebutkan nama kepada Sorot Nuswantoro News di Pantai Wangel, Kamis, (14/9) mengaku muak dengan perencanaan yang dilakukan Pemda Aru untuk pembangunan talud penahan abrasi pantai di Dusun Marbali, Desa Wangel dan Desa Durjela.
Menurut mereka, kalau setiap tahun uang rakyat milyaran rupiah ludes hanya untuk pembangunan talud tetapi tidak dapat bertahan dan ambruk berkeping-keping maka apa tujuan pembangynan talud ini.?
Ataukah mungkin kontraktor yang terlalu mementingkan efisensi supaya memperoleh keuntungan besar dari proyek itu sehingga acap kali mengakibatkan tiap tahun talud pelindung tepi pantai dari garis pantai Dusun Marbali sampai Desa Durjela roboh hingga hancur berkeping-keping.?
Dan karenanya Pemda Aru kembali menguras uang rakyat guna memperbaiki hingga pengadaan proyek pembangunan talud ulang.
"Sungguh pengulangan pekerjaan talud sangat membosankan dan tentu saja memboroskan uang rakyat sangat terindikasi pada proses bisnis." ungakap warga.
Reporter : Nus Yerusa
Editor. : Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar