Berdasarkan pantauan sorotnuswantoronews, aksi unjuk rasa masyarakat yang di gelar kemarin, Senin (10/09/18) di koordinatori Zainuri Ketua Lembaga Investigasi Negara Kabupaten Musi Rawas membawa masanya ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dilanjutkan mengadakan orasi ke kantor Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Mura.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut Polres Mura menurunkan ratusan personil Kepolisian yang di bantu pihak Polisi Pamong Praja untuk mengamankan berjalannya orasi unjuk rasa yang di adakan oleh organisasi aliansi pemuda dan masyarakat.
Zainuri mengatakan ada tiga tuntutan kami masyarakat dalam aksi unjuk rasa pada hari ini pertama mengenai jalan yang ada di ruang lingkup kelurahan Muara Beliti. Sebab kondisi jalan mengalami kerusakan apalagi jika di musim penghujan tiba, terutama di jalan RT 08 tersebut sering tergenang air dan berlumpur.
Kemudian persoalan lampu jalan yang sudah bertahun-tahun tidak menyala dan tidak di perbaiki oleh pemerintah daerah.
Sedangkan kami selaku masyarakat selalu membayar pajaknya, begitu masih banyaknya lampu penerangan jalan belum terpasang.
Dan yang terakhir menyingkapi penggalangan dana yang kerap terjadi di sekolah, seperti penggalangan dana yang di pungut oleh Sekolah Menenggah Pertama Negeri (SMPN) Desa Kebur dan SMPN Desa Muara Kati.
Warga menuntut, sehubungan telah terjadinya penggalangan dana di SMPN Muara Beliti maka kami selaku masyarakat mengajak Pemda kabupaten Mura Hingga Dinas Instansi terkait bersama-sama usut tuntas penggalangan dana tersebut, dan memeriksa pengunaan dana bos di smpn muara belituli.
Sehubungan anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas tidak ada di karenakan sedang DINAS LUAR, aksi unjuk rasa di kantor DPRD kabupaten mura di sambut baik Kepala Bidang (Kabid) Persidangan Sekretariat DPRD Amir Aziz.
Amir azis mengatakan, bahwa surat dari organisasi aliansi pemuda terkait unjuk rasa sudah diterima dan akan kami sampaikan kepada Ketua dewan.
Zainuri sangat kecewa karena tidak ada anggota dewan yang bisa ditemui dalam aksi unjuk rasa.
"laporan suratnya sudah saya sampaikan ke DPRD, namun pada hari ini semua anggota DPRD tidak berada di kantor ada Dinas Luar (DL) jadi tidak bisa menjawab ataupun menyambut kedatang masyarakat yang megadakan orasi hari ini, "bebernya.
Selanjutnya masa unjuk rassa mendatangi kantor Pemkab Mura. Rombongan organisasi aliansi pemuda dan masyarakat di sambut Asisten I tata Pemerintahan Prisco Desi dan mengajak secara bersama menyelesaikan persoalan tersebut.
Prisco Desi didampingi Camat Muara Beliti Dodi irdiawan, plt kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (DPU CK) Ristanto, plt Kadisdik Erwan efendi menerima Perwakilan aksi diruangan bina praja Pemkab Mura.
Kepala Plt DPU CK Ristanto menjelaskan persoalan jalan itu kami akan melakukan survey dahulu apa nanti dominan kepemilikan dan hak pengelolaan ke dpu ck atau dominan ke DPU Bina Marga.
"Begitu juga terkait lampu jalan, ternyata penyebabnya persoalan dana pemeliharaan, sementara dana pemeliharaan cuma 300 titik yang bisa di pelihara, akan tetapi isyaAllah di tahun 2019 mendatang akan kita perbaiki semua, "Jelas Ristanto.
Erwan Ependi mengungkapkan membangun sekolah merupakan salah satu unsur pendidikan yang membutuhkan dana besar. Tapi Sesuai dengan visi misi bupati bahwa mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) maka vion itu ada di alam pendidikan, karena dana terbatas dengan yang kita punya maka masih terhambat.
"dunia pendidikan itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan tidak membebani masyarakat dalam membangun pendidikan. soal penggalangan dana merupakan kebijakan sekolah dan komite sesuai kebutuhan. "pungkasnya.
Reporter : Zain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar