Sedangkan lainnya berpendapat singkatnya waktu perekrutan petugas mulai dari tingkat KPPS termasuk rekrutmen Komisioner KPU menjadi penyebab terjadinya begitu banyak pelanggaran di Pemilu kali ini disejumalah TPS.
“Sebagai tokoh politik saya melihat bahwa deadline waktu bagi proses dan tahapan ini sangat terbatas sehingga dalam perekrutan begitu banyak wajah baru yang muncul. Baik itu petugas KPPS dan komisioner KPUD Kabupaten Kepulauan Aru." kata Lasarus Mergwar, salah satu politisi Partai Amanat Nasional (PAN) kemarin.
Mergwar menegaskan penyebab semua ini lantaran penyelenggara sendiri tidak menguasai aturan secara utuh mulai dari tingkat bawah hingga atas.
"Kenapa terjadi kesalahan-kesalahan yang sesungguhnya sesuai dengan perintah aturan itu tidak boleh terjadi?. Penyebabnya karena penguasaan mereka terhadap aturan itu sangat terbatas." katanya.
Lanjut dijelaskan, keterbatasan penguasaan KPUD terhadap aturan dapat terlihat ketika rekomendasi Bawaslu untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang di sejumlah TPS bermasalah tidak dapat ditindaklanjuti sepenuhnya.
Contoh dari delapan rekoemndasi yang dikelaurkan oleh Bawaslu yang bisa dilaksanakan cuma dua.
"Pertanyaan kenapa yang lainnya tidak jalan. Ini yang harus dijelaskan ke public." Tandasnya.
Lebih lanjut Mergwar meyakini sungguh bahwa ada parpol tertentu merasa dirugikan karena delapan TPS bermaslah yang dirkomendasi untuk dilakukan PSU hanya dua TPS saja maka bisa jadi ada langkah hukum yang diambil.
“ Itu saya dapat pastikan bahwa pasti patrtai politik yang merasa dirugikan dia pasti berproses secara hukum, “ pungkasnya.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar