Dalam wawancaranya Wabup Tuban dengan Wartawan menjelaskan Terkait pengelolaan limbah atau sampah yang ada di Kota Tuban ," Bahwa kami ( Pemkab Tuban ) sudah berusaha untuk mencari lahan dengan memperluas di gunung tidak bisa terlaksana di karenakan harga yang terlalu tinggi," kalau hanya sekedar mengelola bio gas itu mudah hanya cukup di tutup sudah jadi, buktinya bio gas yang sudah tersalurkan di Tuban yang dulunya 86 KK sekarang sudah menjadi 100 KK yang mendapatkan." terangnya.
Keterkaitan pembuatan industri sampah yang ada di Kota Tuban masih belum memenuhi syarat di karenakan kebutuhan yang di perlukan untuk industri harus memenuhi kebutuhan dalam melakukan pengolahan sampah sekitar 30 ton sedangkan dari Kecamatan Jenu, Palang, dan Merakurak cuma mencapai 14 ton perhari.
Di teruskan mengenai hal angka penyebaran anak Sekolah yang tidak merata dan faktor kredit motor yang murah menyebabkan sulitnya mengumpulkan ke satu titik, padahal Sekolahanya menyebar, beda lagi kalau ke tempat pariwisata itu mungkin lebih mudah pengumpulanya," imbuhnya.
Nur Nahar juga menambahkan tentang Proyek jembatan antara Kecamatan Rengel dan Kanor " Kami Pemkab Tuban hanya bisa menyiapkan konstruksi pembangun jembatan, pembebasan lahan sekitar 0,7 hektar yang sudah di lakukan pada 10 - 11 pemilik lahan yang berada di Desa Ngadirejo. Untuk badan jembatan kami serahkan Kepada Pemkab Bojonegoro, di karenakan punya anggaran yang lebih tinggi ," tambah Orang nomer dua di Pemkab Tuban.
Reporter : Agus
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar