Bantul, SNN.com - Pangan merupakan soko guru berdirinya suatu negara. Berbicara tentang pangan tentunya berkaitan dengan ketahanan pangan di suatu negara. Di era pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 1 tahun ini, masyarakat berusaha terus untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Dalam hal ini semua warga masyarakat diwajibkan untuk berupaya tetap bertahan hidup untuk mencukupi kebutuhan hidup sendiri meskipun kondisi sedang dalam kesulitan akibat pandemi.
Peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan setiap hari bisa diwujudkan dengan adanya warung hidup dan apotik hidup di rumah masing-masing. Selain itu dalam lingkup masyarakat pedesaan maupun perkotaan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) bisa membuat tanaman sayuran maupun kolam dengan pola vertikal. Dari hasil pemanfaatan lahan pekarangan tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga bisa dijual untuk menambah income keluarga.
Acara temu teknis penyuluh ini dilaksanakan Kamis (5/11/2020) di aula Pari Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kab. Bantul yang dihadiri Koordinator BPP dan admin e-RDKK se-Kab. Bantul. Peran penyuluh di era pandemi ini sangat penting karena sebagai motivator dan inovator kepada masyarakat akan pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan secara intensif dan terintegrasi dari berbagai subsektor pertanian.
Acara ini dihadiri oleh Asisten Perekonomian Sekda Bantul, Bambang Guritno dan staf ahli Bupati Bantul Bidang Pertanian, Bambang Prijambada. Barangkali menurut masyarakat luas arti sawah adalah lahan untuk menanam padi, tetapi sawah bisa diartikan lahan yang bisa ditanami tanaman pangan maupun hortikultura. Jadi di teras rumah, di lahan sempit, di pekarangan itu bisa dikatakan sawah meskipun teknik menanamnya menggunakan polibag, botol bekas, kaleng bekas, plastik kemasan bekas minyak goreng, ember bekas, dsb.
Poin penting dalam temu teknis penyuluh kali ini adalah bagaimana penyuluh dan petani maupun warga masyarakat bisa membangun sinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan di era pandemi Covid-19 dengan harapan supaya masyarakat tetap bisa _survive_ meskipun sedang dalam kesulitan ekonomi. Yang terpenting adalah masyarakat mampu menciptakan lapangan sendiri, mengurangi pengeluaran dan mempunyai income dari kegiatan pertanian.
Reporter : Rebianto
Editor : Mas Pay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar