Nganjuk, SNN.com - Dusun Tosari, Desa Kebon Agung Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk kemarin siang sedang di selimuti duka yang sangat mendalam pasalnya Velga Febra Mahardika, 11tahun anak dari pasangan Rendy Yuyun Saputra dan Sulis yang duduk di bangku kelas VI SDN Kebonagung 4 itu telah meninggal dunia setelah keracunan makanan jenis Roti yang sudah kedaluwarsa (20/11/20).
Peristiwa tragis itu berawal ketika anak nomor 2 (dua) dari lima bersaudara tersebut hendak berangkat mengaji sekitar pukul 15.00 Selasa sore lalu. Kepada orang tuanya dia meminta bekal roti dan dibelikan lalu dia berangkat mengaji ujar Burhan (60thn) kakek Velga.
Velga berangkat ngaji dengan membawa bekal dua bungkus roti sejak pukul 15.00, roti yang sebungkus tela dihabiskan oleh Velga.
Muryani (53thn) kerabat Velga menjelaskan bahwa, velga merupakan sesosok anak yang dikenal baik dan rajin beribadah, dan Setelah memakan salah satu roti itu mulai merasakan mual menjelang malam pukul 18.00 dan dia juga muntah muntah.
Melihat kondisi Velga yang kesakitan, keluarga pun mulai curiga jika roti yang dikonsumsi sore hari kedaluwarsa, Apalagi Velga tidak mengkonsumsi makanan lain hingga malam hari.
“Ternyata benar roti yang dimakan Velga sudah kedaluwarsa,” jelas Muryani sembari menunjukkan roti yang kedaluwarsa sejak Oktober 2020.
Rabu (18/11/20) pagi, kondisi Velga tak kunjung membaik, selain muntah, mulut Velga pun mulai mengeluarkan busa, Muryani dan Rendi ayah Velga lantas membawa anaknya ke RSI (rumah sakit islam) Aisyiyah Nganjuk untuk mendapatkan pertolongan.
Saat dibawa ke RSI Aisyiyah Nganjuk menurut Muryani Velga masih dalam kondisi sadar.
Masuk IGD (instalasi gawat darurat) sekitar pukul 09.00 Velga langsung menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Selang 90 menit kemudian atau sekitar pukul 10.30 Velga dinyatakan meninggal dunia.
“Jenazah langsung dibawa ke rumah duka Desa Kebon Agung untuk dimakamkan dengan layak jelas Muryani dengan wajah bersedih.
Sekitar pukul 13.00 jenazah mulai dimandikan dan di sholati.
Setelah melalui serangkaian prosesi sebelum dikuburkan dan jenazah dibawa ke makam sekitar pukul 14.50 wib.
Selanjutnya, prosesi pemakaman selesai pukul 15.20 wib.
Puluhan orang tua dan anak-anak yang tak lain teman sekolah dan mengaji Velga memadati rumah duka, Mereka juga mengantar kepergian teman mereka ke TPU (tempat pemakaman umum) untuk yang terakhir kali.
Hingga proses pemakaman selesai, sejumlah pelayat masih berdatangan di rumah yang bagian depannya merupakan salon tersebut.
“Mohon doanya untuk keluarga semoga diberi ketabahan dan Velga bisa masuk Surganya Allah" ungkap Muryani yang kemarin memakai kemeja biru itu.
Secara terpisah awak media menghubungi Humas RSI (rumah sakit islam) Aisyiyah Nganjuk Pitayatun membenarkan tentang perawatan Velga di IGD akibat keracunan makanan.
"Tidak sempat dibawa ke ruangan perawatan sudah tidak tertolong (meninggal)" ungkap Pitayatun sembari menyebut untuk detailnya ditangani IGD langsung.
Rendy orang tua Velga pun sudah ikhlas dan tidak mempermasalahkan dari pada ribet jelas ayah dan Ibu Velga kepada awak media saat di temui kemarin di rumah duka.
Reporter : Widodo
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar