Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Sabtu, 14 November 2020

Caping Merapi: Beberkan Cara Tanam, Kekayaan Manfaatnya dan Potensi Bisnisnya di Kala Pandemi, Ajak Masyarakat Jogya Tanam Superfood Sayur Kale


Sleman, SNN.com - Merencanakan bisnis pada saat pandemi covid-19 sepertinya menjadi keharusan para pelaku usaha saat ini. Pandemi mewajibkan para pelaku usaha berfokus pada kemampuan yang keras agar usahanya tetap jalan dan eksis. Sebuah keharusan para pelaku usaha putar otak dan memastikan sejumlah strategi bisa dijalankan guna menyesuaikan situasi yang saat ini terjadi.

Salah satu bisnis yang saat ini eksis berjalan di saat pandemi adalah Agroedukasi Caping Merapi. Beralamat di Jl. Tajem KM. 2,5 Wedomartani Ngemplak Sleman. Usaha Agro Edukasi yang melayani pelatihan budidaya tanaman sayur, produk sayur sehat, kelengkapan berkebun seperti bibit sayuran dan herbal serta bibit  tanaman hias, media tanam dan pupuk kandang, serta pupuk cair organik.
Pada awal masa pandemi pemilik sekaligus pengelola Caping Merapi (CM) mengakui sangat terpukul dan merasakan berat serta diperparah oleh ketidaktahuan pandemi covid-19 akan berhenti kapan.


Akhirnya dua orang pemilik dan pengelola agroedukasi CM yaitu Panggih Dwi Atmojo dan Mashudi melakukan kajian yang mendalam atas fokus bisnis, produk yang dihasilkan dan potensi pasar CM. Melalui kajian tersebut akhirnya diputuskan bahwa usaha yang sudah dilakoni sejak 3 tahun yang lalu tersebut harus tetap jalan di masa pandemi.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Panggih, CM bergerak pada bidang primer yaitu kebutuhan pokok terkait dengan makanan sehingga produk-produk CM sangat dibutuhkan masyarakat. Salah satu dampak krisis pandemi covid-19 sangat dirasakan pemerintah.

Ekonomi Nasional mengalami konstraksi dan akhirnya resesi. Hal ini sangat terkait dengan daya beli masyarakat yang akhir-akhir ini turun. Masyarakat memilih membelanjakan pada produk-produk makanan pokok.
Panggih melanjutkan, diawal masa pandemi masyarakat melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus. Banyak masyarakat yang akhir bosan didalam rumah. Aktifitas diluar rumah tetap produktif dengan mengatasi rasa bosan yaitu berkebun.

Panggih melanjutkan, diawal masa pandemi masyarakat melakukan stay at home sebagai bentuk social distancing atau pembatasan sosial tetap berdiam diri di dalam rumah, Lama kelamaan masyarakat mengalami kebosan sehingga butuh kegiatan yang produktif. Berkebun dihalaman rumah adalah solusi mengatasi kebosanan di dalam rumah.


Selain itu berkebun di rumah pada saat pandemi merupakan salah satu trend keluarga menengah ke atas. CM menfasilitasi dengan bibit sayur, herbs dan tanaman hias. CM mengalami kewalahan melayani banyaknya permintaan, "terang Panggih.

Pada masa pandemi tidak dapat dipungkiri banyak perusahaan yang menampilkan sisi empati, peduli dan memberi solusi terhadap masalah yang sedang dialami pelanggan dan konsumen.

Panggih menambahkan bahwa pada masa pandemi seperti ini masyarakat sangat membutuhkan daya tahan tubuh yang tinggi. Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan makanan yang bergizi dan berkualitas.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh CM menemukan salah satu jenis sayur berdaun hijau yang kandungan di dalam sayur tersebut sangat kaya manfaat. Yaitu sayur kale. Kandungan pada dalam sayur kale diperkaya oleh nutrisi, vitamin, zat besi, magnesium, potasium dan kalsium. Sayur kale masuk dalam kategori superfood karena kandungan di dalamnya sangat kaya dan mampu mengobati beberapa penyakit kronis, mencegah penuaan dini dan dipercaya mampu membantu menjaga imunitas tubuh. Diantara sesama sayur yang masuk dalam kategori sayur superfood, sayur kale dikenal sebagai ratu sayuran atau queen of veggie. Sebagaimana disampaikan dalam penelitian menyampaikan fakta kandungan satu gelas jus kale, kalsiumnya sama denga susu. Penelitian lain menyimpulkan zat besi dalam 1 gram sayur kale 4 kali lipat dibanding sayur bayam.

Sangat diakui bahwasannya sayur kale belum dikenal di Indonesia tetapi sudah sejak lama dikenal di daerah Amerika dan Eropa. Sempat booming di Amerika pada tahun 2014 dan pada waktu itu Presiden Obama merupakan sponsor konsumai sayur kale di America.

Untuk itu CM memutuskan untuk membudidayakan sayur kale di atas lahannya. Dalam jangka waktu 2 bulan CM berhasil menanam dan panen sayur kale. Jika diperhatikan sayur kale termasuk tanaman yang tumbuhnya keatas dan selama 1 tahun bisa terus kita konsumsi dengan memanennya dengan jangka waktu 3-4 hari sekali. Secara produktifitas sangat tinggi, dengan lahan seluas 500 m2 yang dimiliki CM mereka bisa menanam sekitar 1000 batang sayur kale. Satu tanaman sayur kale swkali panen kita bisa dapat 10 ons daun kale. Selain produktifitasnya yang sangat tinggi, sayur kale sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Panggih berharap kedepan CM perlu mensoialisasikan manfaat sayur kale yang kandungannya sangat kaya manfaat. Salah satu manfaat dari kandungan sayur kale adalah mampu menjaga imunitas tubuh masyarakat. Untuk itu Panggih mengajak masyarakat dan petani di jogja utk menanam sayur kale yang sangat kaya manfaat.

Wawancara : Panggih Priyanto Dwi Atmojo (Pemilik & Pengelola Agro Edukasi Caping Merapi)

Reporter : Gie Rahardjo/ M Sanusi
Editor      : Mas Pay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"