Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Senin, 16 November 2020

Gedung PAUD Baru tanpa WC dan Prasasti di Desa Ngepung Lengkong Nganjuk


Nganjuk, SNN.com - Dunia pendidikan sangatlah penting  bagi perkembangan suatu bangsa dan negara, apalagi mendidik mental anak yang diawali dari PAUD (pendidika Anak Usia Dini) disuatu pedesaan (15/11/20).

Begitu juga yang terjadi di Desa Ngepung Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk juga dibangun gedung sekolah khusus PAUD (pendidikan anak usia dini) yang menelan biaya Rp 106.815.559 yang diambil dari dana desa tanpa papan proyek dan prasasti.

Menurut pengamatan awak media gedung PAUD kurang memenuhi persyaratan karena tidak ada  kamar kecil/wc.

Pembangunan gedung PAUD dirasakan masyarakat Dusun Jomblang terkesan ada yang disembunyikan karena pada awal pembangunan tidak ada papan nama proyek yang menerangkan berapa total anggaran, dana bersumber dari mana, volume bangunan, setelah bangunan selesai pun tidak ada prasasti.

Menurut keterangan salah satu warga Dusun Jomblang Desa Ngepung ketika dikonfirmasi awak media mengatakan "sekolahan anyar kok gak enek WC ne pak, terus anaku pas sekolah pengen pipis utowo ngengek piye "  (Sekolahan baru kok gak ada kamar kecilnya pak, nanti kalau anak saya sekolah pengen buang air kecil/ besar gimana) ungkap warga yang wanti wanti namanya jangan disebutkan.

Kepala Desa Ngepung Dwiyana Bekti  tidak memberi keterangan apapun ketika bertemu dengan awak media dibalai desa Ngepung  karena tidak suka didatangi awak media dan LSM (lembaga swadaya masyarakat).

Seharusnya dana Rp 106.815.559 yang diambil dari dana desa betul betul dimanfaatkan untuk kemajuan desanya karena dana desa bukan milik kepala desa tapi diperuntukan untuk pembangunan didesa tersebut supaya jangan sampai jadi desa tertinggal dan pembangunan yang dananya bersumber dari dana desa wajib dipasang Prasasti biar masyarakat tahu apa saja yang sudah dibangun dengan menggunakan dana desa.

Menurut keterangan Kades Ngepung pihak desa juga mengeluarkan honor guru yang diambil dari dana desa sebesar Rp 31.800.000 untuk membayar gaji guru paud 5 orang, guru TPQ ( taman pendidikan  quran) 13 orang dan hafid quran 2 orang dan ini belum di kroscek kebenaran nya guru siapa saja namanya yang sudah digaji selama ini karena dikhawatirkan fiktip karena di baldes kemarin ditanyai nama guru guru tersebut tidak bisa menunjukan data datanya. (Part 5)

Reporter : Team

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"