Gunungkidul, SNN.com- Kaget bukan kepalang Jumbadi warga Padukuhan Klepu Kalurahan Nglegi RT 002,RW 001 Kapanewon Patuk, karena sekira pukul 19:30 Wib,dua sapi miliknya mati mendadak, Kamis 15/4/2021.
Karena ternak merupakan tabungan bagi petani untuk masa depan, baik dirinya, keluarganya maupun anaknya, ternaklah satu - satunya tabungan yang sangat berharga bagi petani, banyak orang jawa memaknai bahasa ternak ( jarwo dosok ), rojo koyo, juga ada bahasa lain dikalangan peternak, yaitu : TERNAK, minterke anak dan ngeterke anak, bahasa tersebut sering di dengar di telinga, yang mengandung arti, ternak tersebut ketika berkembang biak bisa di jual untuk biaya menyekolahkan anak ( minterke anak ), juga bisa untuk biaya menikahkan anak ( ngeterke anak ), maka ternaklah sebagai tabungan yang di handalkan untuk masa depan.
Namun nasib naas yang dialami Jumbadi, 2 ekor ternak kesayanganya mati mendadak, 2 ekor sapi tersebut berjenis liomosin, 1 ekor betina berumur 2 tahun sedang bunting 8 bulan warna bulu merah putih, 1 ekor betina usia 3 tahun bunting 4 bulan warna bulu semu putih.
Bersumber dari Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Kejadian sapi mati mendadak tersebut diduga karena keracunan, dan dengan kejadian ini Jumbadi warga Padukuhan Klepu Kalurahan Nglegi Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul, menderita kerugian sekira Rp 40.000.000.
Reporter : Supriyanto
Editor : Mas Pay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar