Kepulauan Aru, SNN.com - Seminggu dirawat di Puskesmas Tabarfane, kondisi 2 pasien, warga Desa Tabarfane, Kecamatan Aru Selatan Utara, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, semakin parah dan harus dirujuk ke RSUD Cenderawasih Dobo, rumah sakit terbesar yang ada di Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru.
Upaya penyelamatan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Tabarfane terhadap kedua pasien yang kondisinya semakin kritis urung terlaksana lantaran terkendala dengan vasilitas transportasi laut.
Kasubag TU Puskeamas Tabarfane kepada Sorotnuswantoronews.com via telephon selulernya, Minggu (14/6/2020) mengaku, dua pasien atas nama Veronika Sirdjoir, umur 66 Tahun, dan Daeng Ale (Bapak Fitri) umur 36 Tahun kondisinya sangat memprihatinkan dan harus dirujuk secepatnya ke Rumah Sakit Cenderawasih Dobo, namun lantaran tak ada transportasi sehingga 2 pasien tersebut belum juga dirujuk.
Dijelaskan, pasien atas nama Ny.Veronika Sirdjoir sudah satu Minggu mendapat penanganan medis di puskesmas Tabarfane. Ibu ini mengalami keluhan nyeri lambung menjalar ke rusuk sebelah kanan dan tulang belakang sehingga harus tidur satu arah karena keterbatasan gerak akibat nyeri yang hebat.
Berikut pasien atas nama Daeng Ale (Alias bapak fitri). Bapak ini mengalami sakit muntah darah selama kurang lebih 1 minggu dan kondisinya sungguh memprihatinkan.
"Kedua pasien tersebut kondisi kesehatan mereka semakin parah sehingga sesuai anjuran dokter, harus dirujuk untuk penanganan medis lebih lanjut namun sampai saat ini terkendala fasilitas transportasi laut," jelas dia.
Disinggung apakah Puskesmas Tabarfani tak memiliki fasilitas transportasi laut kata dia, memang ada tetapi, transportasi (Pusling laut) dipakai kepala puskesmas, Fatima Binti Yusuf ke Dobo di muka lebaran dan sampai saat ini belum kembali.
"Ini yang menjadi kendala. Kami juga menanti kalau-kalau ada spid boat milik desa yang ke Dobo tetapi belum ada" ujarnya.
Dia menambahkan, terkait masalah ini, pihaknya telah berulang kali menghubungi sang kepala puskesmas melalui telephon selulernya namun selalu diluar jangkauan.
Bahkan ketua BPD Tabarfane telah menghubungi Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Darakay dan melaporkan ketidakbetahan kepala puskesmas Fatima Binti Yusuf.
Ironisnya, kendati Sekretaris Dinas Kesehatan dr Darakay sendiri telah memerintahkan agar kepala puskesmas Fatima Binti Yusuf untuk segera kembali ke tempat tugas, namun sampai detik ini belum juga direspon.
"Sudah begitu, sang kepala puskesmas malah membantah tidak ada pasien yang kritis di tempat tugasnya sehingga harus dirujuk ke RSUD Cenderawasih Dobo,"beber dia.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan dr Darakay melalui sambungan selulernya mengaku, terkait dua pasien yang sementara dirawat di Puskesmas Tabarfane, sesuai anjuran dokter harus di rujuk ke RSUD Dobo.
Menindak lanjuti permasalahan ini, pihaknya telah memerintahkan kepala puskesmas Tabarfane, Fatima Binti Yusuf untuk segera kembali ke wilayah kerjanya.
Namun kata Darakay, melalui Grup dinkes Aru, sang Kapus menyampaikan alasan kalau masih menunggu antrian BBM dan persiapan logistik untuk penanganan Covid - 19 di wilayah kerjanya.
"Ya, saya setelah menerima laporan adanya 2 pasien yang harus dirujuk namun terkendala transportasi, saya langsung memerintahkan Kapus untuk kembali ke wilayah kerjainya. Namun kalau sampai saat ini dia belum sampai disana maka kami akan memerintahkannya lagi untuk secepatnya kembali. Jika tidak maka konsekwensinya diganti saja,"tandas Darakay.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Minggu, 14 Juni 2020
Home
/
Serba-serbi
/
"Astaga" Pasien Kritis di Tabarfane Urung Dirujuk Lantaran Terkendala Transportasi
"Astaga" Pasien Kritis di Tabarfane Urung Dirujuk Lantaran Terkendala Transportasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOROT NUSWANTORO NEWS
"dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar