Kondisi bangunan yang bersumber dari BKPP sebesar Rp 250 juta itu nampaknya dikerjakan asal jadi tanpa memperharikan spek kualitas bangunan. Apalagi pengerjaan yang sudah rampungi itu tak terlihat papan informasi.
Bangunan itu tepatnya berada di Dusun Tronggolong sepanjang 563 meter dengan ketinggian 80 cm dan 90 cm.
Dari hasil pantauan wartawan media SNN, fisik bangunan TPT itu tak nampak galian atau kedalaman dan hanya numpang di atas permukaan tanah. Dan kami pun menanyakan pada warga sekitar lokasi. Dan warga menjawab pembangunanan TPT itu yang bertanggungjawab adalah Kasun Toyo.
Kami pun berhasil mengkonfirmasi Kasun Tronggolong, Sutoyo yang saat itu berada di kantor Desa Sumberagung.
Saat kami tanya soal pembangunan TPT, dia mengaku hanya sebagai pengawas tenaga kerja bangunan, karena tempat lokasi berada di wilayah dusunnya.
"Saya hanya mengawasi karena lokasi bangunan dan pelaksana pembangunan adalah Timlak dan kordinatornya adalah pak Sekdes," ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Prayogo, Sekdes Sumberagung membenarkan dia sebagai kordinator pembangunan TPT yang bersumber dari BKPP Provinsi.
"Tahun 2018 kami mengajukan BKPP dan tahun 2019 baru realisasi. Kalau untuk bangunan kurang sesuai kami menerima masukan dan akan kami perhatikan," tegasnya.
Di tempat terpisah Aguatin Mardiyanto, Pj Kades Sumberagung menyebutkan dalam pembangunan di wilayah tugasnya meminta untuk mengerjakan bangunan dengan sebaik-baiknya dan menyesuaikan RAB.
Tapi saat diperlihatkan bukti gambar realisasi kondisi bangunan TPT dengan hanya batuan menumpuk menganga, dia mengakui kalau ada masukan dan saran sangat berterimakasih.
"Kami malah senang diberikan saran dan masukan kalau ada kekurangan dalam pengerjaan pembangunan kami," tandasnya.
Kondisi pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Sumberagung yang diduga asal asalan atau asal jadi dalam pengerjaannya perlu perhatian serius dan perlu tindakan tegas dari pihak terkait Pemkab Lamongan dan Pemprov Jatim. Apalagi jika memang tidak ada kesesuaian RAB dalam pelaksanaan kegiatan bangunan.
Reporter : Nastain
Editor : A W I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar