Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Selasa, 03 Maret 2020

Pelantikan Kepala Unit Kerja Dikbud Maluku Cabang Kepulauan Aru Disoroti

Kepulauan Aru, SNN.com - Pelantikan Kepala Unit Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku, cabang Kabupaten Kepulauan Aru 26 Pebruari 2020 di Aula Lalarnic Canter, Waiheaong, Rabu pekan kemarin mendapat sorotan dari sejumlah tokoh masyarakat Aru.

Ada skenario yang dimainkan oleh oknum tertentu sehingga dalam waktu sekejap saja Nimbrot Faifet dinyatakan batal dilantik dan digantikan dengan Ruben Sairdikut.

Padahal dalam lampiran surat Gubernur Maluku Nomor 005/76 tanggal 25 Pebruari 2020, nama Nimbrot Faifet berada pada urutan ke 23 dari 38 orang yang siap dilantik selaku Kepala Unit Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.

Hal ini menuai sorotan bahkan kecaman keras dari sejumlah tokoh masyarakat Aru.
Salah satunya, Ketua Yayasan Jar Garia, Thomas Benamem.

Pria asal Aru Selatan yang selalu prihatin dengan dunia pendidikan mengecam keras sikap oknum-oknum di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku yang diduga telah memainkan skenario pembatalan putra Aru Asli Nimbrot Faifet selaku kepala unit kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku cabang Kepulauan Aru.

"Saya sangat kecewa dengan sikap oknum-oknum di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku yang diduga telah memainkan skenario pembatalan putra Aru Asli Nimbrot Faifet selaku kepala unit kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku cabang Kepulauan Aru,"ungkap Benamem dikediamannya, Senin (2/3/2020).

Kata Benamem, pembatalan pelantikan Nimbrot Faifet selaku Kepala Unit Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku cabang Kepulauan Aru telah mencoreng muka kami orang Aru. Bahkan ini sebuah tindakan pembunuhan karakter terhadap Figur kami orang Aru.

Coba bayangkan, setelah diinformasikan bahwa saudara kami Nimbrot Faifet akan dilantik pada 26 Pebruari 2020, dia yang sementara ada di tempat tugasnya di Desa Jerol Kecamatan Aru Selatan langsung bergerak menuju Kota Dobo.
Perjalanan dalam cuaca angin kencang disertai gelombang besar, bahkan sampai tenggelampun, dia masih berupaya untuk bisa sampai ke Dobo.

Yang paling menyedihkan lagi, tiba di Dobo, dalam keadaan basah kuyup dia terpaksa naik pesawat ke Ambon. Tetapi perjuangannya sia-sia karena yang dilantik Ruben Sairdikut yang bukan anak pribumi.

"Ini sebuah pelecehan terhadap harga diri kami orang Aru yang mesti ditanggapi serius oleh Gubernur Maluku Murad Ismail. Jika tidak, kami akan melakukan upaya hukum terhadap persoalan ini," ungkap Benamem.

Terpisah, sejumlah tokoh pemuda Aru juga angkat bicara. Mereka yang enggan disebutkan nama meminta ada keadilan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku kepada anak-anak pribumi Aru.

Menurut mereka, Nimbrot Faifet adalah figur orang Aru yang turut andil dalam menyukseskan Pemilihan Gubernur Maluku. Faktanya, Pa Murad dan Pa Orno meraih kemenangan dengan suara terbanyak 24 ribu.

"Jadi kami mohon, Pa Gubernur tolong tinjau ulang masalah pelantikan Kepala Unit Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku cabang Kepulauan Aru, karena dalam surat lampiran Pa Gubernur, nama saudara kami Nimbrot Faifet ada dalam nomor urut 23. Bukan Ruben Sairdikur,"pinta mereka.

Reporter : Nus Yerusa
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"