"Selama 7 hari pencarian korban tidak membuahkan hasil maka pada hari ini, Sabtu (21/3/2020) pukul 14.30 WIT Operasi SAR dinyatakan ditutup. Hal ini sesuai SOP Basarnas yang tertuang dalam UU No: 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan," ungkap Kepala Basarnas Maluku, Muslimin.
Ia mengakui, dalam operasi SAR gabungan telah memperluas pencarian korban tetapi tidak ada tanda-tanda ditemukan setelah tujuh hari pencarian sehingga operasi SAR terpaksa ditutup, tetapi apabila kalau ada tanda korban dan laporan dari masyarakat, kita tetap merespon laporan tersebut.
Pada Kesempatan itu, Muslimin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh unsur yang terlibat bahu membahu melakuakan pencarian.
"Saya menyampaikan rasa terima - kasih yang sebesar-besarnya kepada Lanal Aru, Polres, BPBD, dan Dinas Perhubungan, serta masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru yang turut telibat bahu membahu mendukung kegiatan SAR tenggelamnya kapal KM. SANJAYA 33 di laut Aru," ucap Muslimin.
Sementara Rinto Ang selaku perwakilan dari perusahaan kapal dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan SAR korban KM. SANJAYA 33 yang mengalami lakalaut (tenggelam) di laut Aru.
Kata dia, selaku perwakilan perusahan, pihaknya akan terus melaksanakan pencarian dengan menggunakan kapal-kapal rombongan yang melakukan pelayaran di laut Aru.
"Saya selaku perwakilan dari perusahan kapal menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh unsur yang telah melaksanakan SAR terhadap korban dan bangkai KM Sanjaya 33. Terkait dengan salah satu korban yang belum ditemukan, kami akan mengarahkan seluruh kapal nelayan kami yang melakukan pelayaran di laut Aru," ungkap Rinto Ang.
Reporter : Nus Yerusa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar