Sesuai informasi yang berhasil dihimpun Sorotnuswantoro News dari beberapa sumber terpercaya mengatakan bahwa bantuan speed boad yang dikerjakan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Kepulauan Aru tahun anggaran 2019 tersebut tak sesuai peruntukannya alias salah sasaran.
"Kenapa kami katakan tak sesuai peruntukannya alias salah sasaran, lantaran oknum FS yang mendapat bantuan tersebut ternyata dijual,"ungkap sumber
Menurut sumber, bantuan speed boad yang seyogianya diberikan untuk nelayan di daerah ini (Kepulauan Aru) mestinya harus dimanfaatkan dengan baik sesuai tupoksinya. Tidak serta merta dijual seperti yang dilakukan FS. Karena memang, tambah dia, menyalihi kesepakatan bersama yakni antara DKP dan nelayan penerima bantuan itu.
"Jadi yang dilakukan FS ini memang menyalahi aturan. Karena sebelum speed boad itu dibagi, kan ada kesepakatanya antara DPK dan nelayan. Dan salah satunya adalah tidak boleh dijual,"ungkapnya
Dengan demikian, menurut dia, sikap FS ini harus disikapi serius DKP Kabupaten Kepulauan Aru. Karena jelas yang dilakukan FS menyahi kesepakatan yang dikeluarkan DKP. Bila perlu, kata dia, DKP harus telusuri keberadaan bantuan atas nama FS itu. Dan apabila kedapatan dijual, maka harus ditarik. Dan berikan kepada nelayan lain yang memang sangat membutuhkan.
"DKP harus serius menyikapi karena yang dilakukan FS melanggar kesepakatan bersama. Karena masih banyak nelayan di daerah ini yang membutuhkan bantuan-bantuan seperti ini,"ucapnya
Diketahui, nomor lambung speed boad bantuan DKP milik FS adalah 37 (Tiga Puluh Tujuh). Dijual sebesar Rp.30 juta. Selain itu, hingga berita ini naik cetak pihak DKP Kepulauan Aru tidak bisa dihubungi ihwal permasalahan ini.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar